KABARKIBAR.ID – Sebanyak 77 jamaah haji harus dirawat di fasilitas kesehatan. Kasi Kesehatan Daerah Kerja Madinah, Thafsin Al Farizi, menuturkan sejak kedatangan jamaah haji pada tanggal 24 Mei hingga 1 Juni 2023, sebanyak 77 jamaah haji harus dirawat di fasilitas kesehatan.

 

Dari jumlah tersebut, 50 pasien dirawat di Klinik Kesehatan Haji lokal (KKHl), sementara 27 orang lainnya dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS).

 

Al Farizi menjelaskan bahwa mereka akan melakukan pemeriksaan medis kepada jamaah haji yang memiliki risiko tinggi, sebagai persiapan menjelang puncak ibadah di Arafah.

 

Dalam dua hari terakhir, dua orang jamaah langsung dirawat setelah menjalani pemeriksaan medis.

 

Menurut Al Farizi, umumnya jamaah haji yang berusia di atas 60 dan 65 tahun sering mengalami gejala demensia.

 

Ia mengungkapkan bahwa faktor-faktor seperti kurangnya cairan, kurang istirahat, dan perbedaan geografis dapat mempengaruhi kondisi demensia dan menyebabkan kebingungan mengenai tempat.

 

Sebelumnya, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, telah meminta kepada petugas kesehatan untuk melakukan evaluasi setiap hari terkait pelayanan kesehatan kepada jamaah haji.

 

Muhadjir mengatakan bahwa evaluasi harian ini penting agar diagnosis dan pengobatan terhadap pasien, khususnya para jamaah usia lanjut, tidak mengalami kesalahan.

 

Hal ini akan membantu memastikan akurasi dalam pelayanan kesehatan.

 

Di sisi lain, Muhadjir mengakui bahwa tim kesehatan di Makkah dan Madinah telah memiliki fasilitas yang sangat memadai.

 

Meskipun ventilator tidak diperbolehkan digunakan karena status klinik, tim kesehatan di kedua kota suci tersebut sudah dilengkapi dengan peralatan medis tingkat tinggi.

 

Muhadjir melihat bahwa fasilitas tersebut sudah cukup memadai, terutama dalam menangani penyakit-penyakit yang umum terjadi pada orang tua, seperti asam urat, kolesterol, dan pneumonia.

 

Ia juga menyarankan agar dilakukan evaluasi secara periodik untuk memastikan kelancaran pelayanan kesehatan.

 

Selama berada di Madinah, Muhadjir melakukan peninjauan terhadap kesiapan Daerah Kerja Madinah dalam melayani jamaah haji.

 

Setelah itu, ia melaksanakan sholat Dzuhur di Masjid Nabawi dan mengunjungi Raudha.

 

Muhadjir juga menyempatkan diri untuk bertemu dengan jamaah di Front Tiba Madinah, sebelum terakhir kali mengunjungi Klinik Kesehatan Haji untuk melihat kondisi dan pelayanan yang disediakan.

 

Jamaah Lansia Bisa Ajukan Percepatan Haji Reguler

 

Percepatan Haji Reguler untuk jamaah lansia (lanjut usia) adalah salah satu hal yang penting dalam pelaksanaan ibadah haji.

 

Menurut sumber resmi Kementerian Agama Republik Indonesia, terdapat informasi mengenai persyaratan dan tata cara percepatan Haji Reguler untuk jamaah lansia, serta syarat pengajuan pendamping bagi mereka.