Bekasi, KabarKibar.id – Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Prof Yusril Ihza Mahendra mengatakan, biaya untuk pencalonan Presiden Republik Indonesia bisa mencapai Rp2 triliun.

Dalam wawancara eksklusif dengan Tribun Network pada Selasa (2/5/2023), Yusril mengungkapkan bahwa setidaknya dibutuhkan empat kali lipat biaya pencalonan Presiden dibandingkan dengan biaya pileg.

Dana minimum yang diperlukan untuk pencalonan Presiden jauh lebih mahal dibandingkan pemilihan umum legislatif.

Yusril menjelaskan bahwa untuk pileg, setiap daerah pemilihan membutuhkan biaya sekitar Rp10 miliar per satu kursi anggota DPR RI.

Untuk melampaui threshold empat persen, dibutuhkan setidaknya 25 kursi, sehingga dibutuhkan biaya minimal Rp250 miliar.

Namun, Yusril menambahkan bahwa jumlah kursi minimal yang dibutuhkan sebenarnya lebih dari 25, sehingga biayanya mencapai Rp500 miliar.

Ketua Umum Partai Bulan Bintang mengungkapkan bahwa biaya kampanye Presiden sangat mahal dan sulit dihitung.

Ada banyak rumor yang beredar tentang biaya kampanye Presiden karena tidak dapat diaudit sepenuhnya.

Para pengusaha di daerah-daerah seringkali turut serta dalam membiayai kegiatan kampanye yang dilakukan oleh tim kampanye capres.

Menurut Yusril, biaya kampanye Presiden setidaknya membutuhkan empat kali lipat dari biaya pileg.

Sehingga minimal dibutuhkan dana sebesar Rp2 triliun untuk melaksanakan pencalonan Presiden.

Jumlah dana yang dibutuhkan untuk pileg dan pilpres memang sangat besar, terutama untuk partai politik yang ingin mencapai target threshold empat persen dan memperoleh kursi yang cukup banyak di parlemen.