KABARKIBAR.ID- Indonesia dikejutkan oleh peristiwa tragis ketika dua kelompok pencak silat yang terdiri dari Warga Negara Indonesia (WNI) bentrok di Taiwan.

Kejadian ini menyedihkan dan meninggalkan sejumlah fakta mengenai insiden tersebut yang harus dipahami oleh masyarakat.

Kabarkibar.id telah menghimpun berbagai informasi hingga Selasa malam, 5 September 2023, untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang kejadian ini.

1. Lokasi Peristiwa

Bentrokan tersebut terjadi pada malam tanggal 3 September 2023 di depan Stasiun Kereta Api Changhua, Taiwan.

Otoritas setempat, termasuk Kepolisian Changhua, segera merespons insiden ini dalam upaya untuk mengendalikan situasi.

2. Keterlibatan Dua Kelompok Silat

Insiden tragis ini melibatkan dua kelompok pencak silat dari Indonesia.

Nama kelompok-kelompok ini tidak diungkapkan oleh Taiwan News, yang melaporkan insiden tersebut.

3. Jumlah WNI Terlibat dan Penangkapan

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia mencatat bahwa sebanyak 30 WNI terlibat dalam bentrokan tersebut.

Kepolisian Changhua menetapkan 16 WNI sebagai pelaku kerusuhan tersebut.

Berkas perkara telah diserahkan kepada Kejaksaan Distrik Changhua.

Taipei Times melaporkan bahwa semua 16 orang yang ditangkap adalah WNI yang bekerja di Taiwan.

Salah satu dari mereka ditangkap di Taichung pada hari berikutnya.

4. Penggunaan Senjata Tajam

Peristiwa tragis ini melibatkan penggunaan senjata tajam.

Menurut Taipei Times, seorang pria berusia 24 tahun ditangkap di Taichung karena diduga melakukan tikaman fatal terhadap rekan senegaranya yang berusia 32 tahun pada Minggu, 3 September 2023.

Dalam penyelidikan tersebut, polisi Taiwan berhasil menyita sejumlah senjata tajam, termasuk pisau, knuckle brass, parang, survival knives, pisau melengkung, celurit, pedang samurai atau katana, hingga nunchaku – sebuah alat bela diri asal Jepang.

Selain itu, berbagai alat seperti obeng, tongkat, dan kaleng gada juga ditemukan di tempat kejadian.

Insiden ini adalah salah satu peristiwa yang sangat memprihatinkan dan menunjukkan pentingnya menjaga kerukunan dan ketertiban di antara WNI di luar negeri.