KABARKIBAR.ID- Dua perguruan silat Indonesia bentrok di sebuah stasiun kereta api di Taiwan Barat mengakibatkan 1 orang meninggal dunia dań 1 orang mengalami luka yang cukup serius, Sabtu malam. 2 September 2023.

Bentrokan tersebut terjadi di luar stasiun kereta Changhua, lapor ETtoday , dengan beberapa orang yang memegang senjata dan beberapa orang menderita luka parah.

Akibat bentrokan dua perguruan silat ini, polisi setempat menangkap 29 tersangka.

Setelah melakukan penyelidikan lebih lanjut, 15 tersangka diantaranya terlibat dalam kejahatan berat.

Kepolisian Daerah Changhua di Kabupaten Changhua melaporkan bahwa seorang pria Indonesia berusia 32 tahun ditusuk dari belakang dan kemudian meninggal.

Sementara itu, seorang pria berusia 21 tahun ditikam sebanyak empat kali, namun masih dalam pengawasan rumah sakit, lapor Liberty Times .

Lima belas tersangka telah dipindahkan ke Kantor Kejaksaan Distrik Changhua untuk diselidiki atas tuduhan pembunuhan penyerangan, dan berpartisipasi dalam perkelahian yang mematikan.

Berdasarkan temuan awal polisi, terdapat perbedaan pendapat mengenai pelatihan pencak silat diantara dua perguruan silat tersebut.

Kedua kelompok mengatur pertemuan untuk membahas perbedaan pelatihan mereka, namun situasi meningkat.

Senjata yang disita di TKP antara lain pisau, buku jari kuningan, parang, pedang samurai, pisau bertahan hidup, pisau melengkung, nunchaku, obeng, arit, tongkat, pisau serbaguna, kaleng gada, dan barang-barang lainnya.

Polisi mengerahkan dan memperluas upaya pencarian tersangka.

Dalam waktu kurang dari 16 jam, tersangka utama pembunuhan berusia 24 tahun, seorang warga negara Indonesia, ditangkap di Kota Taichung.

Tersangka membawa polisi ke selokan di sebelah Jalan Jixiang di Kota Changhua, di mana petugas menemukan pisau yang diduga digunakan untuk melakukan pembunuhan.

Pihak berwenang akan menginformasikan kepada broker dan perusahaan mengenai pekerja migran yang terlibat untuk memperkuat praktik manajemen mereka.

Mereka juga akan memberitahu kantor perwakilan Indonesia di Taiwan untuk membantu keluarga korban dalam mengurus pemakaman.