KABARKIBAR.ID – Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Ferry Paulus, telah mengungkapkan alasan mengapa Video Assistant Referee (VAR) belum dapat diterapkan sejak awal Liga 1 2023/2024.

Menurutnya, terdapat tahapan yang harus dilalui agar teknologi modern tersebut dapat diimplementasikan.

PSSI dan LIB menargetkan penggunaan VAR pada putaran kedua Liga 1 2023/2024.

Meskipun sebenarnya membutuhkan waktu bertahun-tahun, LIB berharap dapat menyelesaikannya dalam tujuh bulan.

“Kami mempersiapkan VAR selama empat bulan, sedangkan Thailand mempersiapkannya hingga tiga tahun, meskipun mereka juga mengalami beberapa kasus yang menyesatkan. Kami tidak ingin menghadapi kasus seperti di Thailand,” ungkap Ferry Paulus di Hotel Fairmont, Jakarta, pada Jumat (27/5/2023).

“Liga memiliki target untuk secepatnya, yaitu tujuh bulan sejak dimulainya Liga 1. Setelah semuanya terpenuhi dan Ketua Umum yakin, barulah kami akan mengajukan surat kepada FIFA. Kemudian, FIFA akan mengetahui bahwa kami ingin menggunakan VAR, dan setelah itu, kami menargetkan untuk mendapatkan tanggapan dalam waktu kurang dari dua minggu, serta mendapatkan bantuan detail dari FIFA,” jelasnya.

Lebih lanjut, Ferry Paulus menjelaskan bahwa segala hal yang terkait dengan penggunaan VAR di Liga Indonesia sudah siap, termasuk sumber daya manusia (SDM) yang kompeten melalui kolaborasi dengan Federasi Sepak Bola Jepang (JFA).

“Perangkatnya sudah siap, dengan adanya project director, technical director, dan kolaborasi dengan JFA. Karena di sini, tidak ada yang memahami tentang VAR, jadi jika kita harus mengimpor dari FIFA atau AFC, itu akan terlalu mahal,” terangnya.

“SDM-nya memadai, dengan adanya Asep (Saputra) sebagai project director, kemudian technical director yang merupakan orang Jepang, saya lupa namanya, serta beberapa bantuan dan personel di bawah mereka yang sudah dipersiapkan dan telah mendapatkan pra-pelatihan dari FIFA. Sekarang tinggal pelaksanaannya, karena mereka sudah pernah menjalani pelatihan,” tambahnya.

Dengan persiapan yang telah dilakukan, LIB berharap dapat mengimplementasikan VAR dengan sukses pada Liga 1 2023/2024.

Penggunaan teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pertandingan, memberikan keadilan dalam pengambilan keputusan, dan mendukung perkembangan sepak bola Indonesia ke arah yang lebih baik.

Tantangan Terberat Jika Menggunakan VAR

PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia) mengungkapkan tantangan berat yang dihadapi dalam menerapkan VAR (Video Assistant Referee) pada kompetisi Liga 1 2023/2024.

Tantangan tersebut meliputi masalah Sumber Daya Manusia (SDM) dan persoalan infrastruktur yang masih belum terselesaikan.

PSSI telah menargetkan penggunaan VAR dalam Liga 1 musim ini.

Namun, penerapan VAR dijadwalkan baru akan dilakukan pada paruh kedua Liga 1 2023/2024.