KABARKIBAR.ID – Moeldoko, selaku Kepala Staf Kepresidenan, menjanjikan bahwa pemerintah telah melakukan kajian terkait mekanisme alokasi subsidi pembelian Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KLBBB), khususnya roda dua atau sepeda motor.

Adanya evaluasi ini diperlukan karena konsumsi kuota bantuan untuk pembelian kendaraan roda dua listrik masih rendah.

“Ini (subsidi motor listrik) kami buka melalui aplikasi Siapira, tapi ternyata perkembangannya tidak signifikan. Pembelian motor (listrik) sangat lambat. Ini sedang kami evaluasi. karena perlu 4 hal apakah perlu bahasa seperti bantuan pemerintah agar semua ini bisa dimanfaatkan?,” kata Moeldoko dalam diskusi di kanal YouTube Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Senin, 5 Juni 2023.

“Masing-masing ada pro dan kontra, komunikasi politik dan publiknya (subsidi dan bantuan pemerintah). Jadi sedang dalam proses evaluasi,” lanjutnya.

Kuota Motor Listrik Sebanyak 200 Ribu Unit

Sekadar informasi, pada 2023, pemerintah telah menyiapkan kuota bantuan untuk pembelian kendaraan listrik roda dua sebanyak 200.000 unit.

Mengutip website siapira.id, dari total kuota per 5 Juni 2023 baru terserap 637 unit dengan status sudah terdistribusi sebanyak empat unit.

“Subsidi untuk membeli sepeda motor listrik merupakan bagian dari semangat pemerintah dalam mengembangkan kendaraan listrik. Jadi jangan dipersulit untuk masyarakat. Sekarang pemerintah sedang menyiapkan mekanisme yang sederhana dan praktik,” kata Moeldoko dalam Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) dengan teman “Transisi Energi Menuju Energi Bersih” sebagaimana dikutip siaran pers KSP, Selasa, 6 Juni 2023.

Moeldoko mengungkapkan beberapa evaluasi telah dilakukan, di antaranya penggunaan kata subsidi dalam penyaluran bantuan pembelian kendaraan roda dua jenis listrik.

Sebab, penggunaan kata ini mensyaratkan sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi penerima.

Hal ini terdaftar sebagai penerima subsidi KUR, bantuan produksi usaha mikro, subsidi upah dan penerima subsidi listrik sampai dengan daya 900 VA.