“Korban meninggal dunia setelah di Rumah Sakit Baiturahim,” jelas Eko.

Mendapatkan laporan tentang tewasnya HR, aparat kepolisian segera bergerak cepat untuk menangkap kedua pelaku.

“Pelaku berhasil ditangkap pada Jumat dinihari tadi di rumahnya, kurang dari 1 x 24 jam setelah kejadian,” ujar Eko.dividu tanpa mengorbankan nyawa orang lain dalam kekerasan yang sia-sia.

Kronologi Wanita Panggilan Open BO dan Aksi Brutal Suami serta Kakak Ipar Berujung Kematian di Jambi

Kota Jambi diguncang oleh peristiwa tragis pada Kamis, 20 Juli 2023, dinihari sekitar pukul 03.00 WIB, ketika seorang pria bernama HR meregang nyawa tak lama setelah berhubungan dengan seorang wanita panggilan dengan inisial SV dalam kasus open BO (booking out).

Peristiwa ini terjadi di salah satu indekos di Jalan Gajah Mada, Kelurahan Lebak Bandung, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi.

Menurut kronologi yang dijelaskan oleh Kapolresta Jambi, Kombes Eko Wahyudi, HR dan SV berkenalan melalui aplikasi MiChat, di mana mereka sepakat untuk bertemu dan menetapkan harga layanan.

HR kemudian datang ke lokasi pertemuan di indekos yang sudah disepakati bersama SV.

SV kemudian melayani HR di dalam indekos tersebut.

Namun, setelah layanan selesai, HR merasa tidak puas dan mengungkapkan protesnya atas pelayanan yang diberikan oleh SV, yang akhirnya memicu keributan antara keduanya.

“Ternyata layanan yang diberikan wanita tersebut tidak sesuai dengan apa yang diharapkan korban,” ungkap Kombes Eko.

Tidak diketahui apakah SV menghubungi suaminya atau tidak, namun tak lama setelah keributan terjadi, suami siri SV, Ahmad Rifai, beserta kakak ipar SV bernama Henza Setiawan datang ke indekos tersebut. Keduanya tinggal tidak jauh dari lokasi kejadian.

Kedatangan suami siri dan kakak ipar SV semakin memanas suasana.

Keributan yang telah terjadi antara HR dan SV melibatkan pihak keluarga dan berujung pada aksi perkelahian fisik. Henza, kakak ipar SV, bahkan membawa sebilah pisau.

“Pelaku Henza menghunus pisau dan mengarahkannya ke tubuh korban. Pelaku Ahmad membantu memegang tangan korban,” terang Kombes Eko.

Tidak hanya menusuk, korban juga menerima pukulan dengan batu di kepala ketika mencoba melarikan diri.

“Korban berontak dan berusaha lari, kemudian pelaku mengambil sebuah bongkahan batu dan menghantamkannya ke kepala korban,” lanjut Kombes Eko.

Setelah berhasil melepaskan diri dari aksi kejam tersebut, HR yang mengalami luka parah langsung berusaha menuju rumah sakit terdekat.

Dia menunggangi sepeda motor untuk menuju RS Baiturahim. Meski sempat terjatuh di tengah jalan, namun dengan perjuangan keras, HR berhasil tiba di rumah sakit.

Namun sayangnya, nasib tragis menimpa HR. Setelah mendapatkan penanganan medis di RS, nyawanya tidak dapat tertolong.

“Korban meninggal dunia setelah di Rumah Sakit Baiturahim,” akhiri Kombes Eko.