KABARKIBAR.ID – Pernahkah kamu saat beraktivitas tapi tiba-tiba napas jadi cepat? Nah, itu adalah Hiperventilasi.

Hiperventilasi bisa dilihat dari pernapasan yang sangat cepat.

Hal ini sering terjadi pada seseorang saat merasakan kecemasan dan kepanikan yang berlebihan.

Namun, ada juga kondisi lain yang bisa menyebabkannya dan memerlukan penanganan medis.

Selama bernapas, ada pertukaran oksigen dan karbon dioksida di dalam tubuh.

Namun, dengan terjadinya hiperventilasi, pernapasan menjadi lebih cepat dari biasanya, sehingga lebih banyak karbon dioksida dilepaskan dan kadarnya dalam darah menurun.

Hiperventilasi tidak boleh dianggap sepele karena dapat menyebabkan gangguan pada keseimbangan asam – basa dalam tubuh.

Alhasil mengakibatkan bagi penderita kondisi ini dapat mengalami gejala seperti pusing, mulut kering, nyeri dada, jantung berdebar, kejang otot tangan dan kaki, serta kesemutan di sekitar mulut.

Mengetahui Penyebab Terjadinya Hiperventilasi

Untuk mengetahui penyebab terjadinya Hiperventilasi, bisa disebabkan oleh beberapa kondisi seperti panik, emosional, bahkan kondisi medis bagi si penderita. Simak penjelasannya di bawah ini!

Panik

Hiperventilasi adalah salah satu gejala serangan panik. Hal ini bisa terjadi karena tubuh akan lebih banyak menyerap oksigen sebagai respon alami saat seseorang merasakan ketakutan atau kecemasan yang berlebihan.

Kondisi tersebut juga dapat menyebabkan orang tersebut bernapas lebih cepat sehingga menyebabkan hiperventilasi.

Kondisi Hamil

Selama kehamilan, rahim jadi tumbuh besar dan mengisi perut.

Ini dapat menyisakan sedikit ruang bagi paru-paru untuk mengembang saat bernapas.

Oleh karena itu, ibu hamil sering merasa kekurangan udara, sehingga berusaha menarik napas lebih dalam dan menghembuskan napas lebih cepat. Kondisi ini akhirnya menyebabkan hiperventilasi.

Penyakit Asma

Hiperventilasi lebih sering terjadi pada penderita penyakit asma karena saluran udara di paru-paru membengkak dan menyempit, sehingga jumlah udara yang melewati saluran udara berkurang.