Setelah menyelesaikan Advance Diploma jurusan management marketing ia langsung bekerja pada industri pendidikan internasional yang sampai sekarang ia jalani ini di Australia.
Namun Kevin hanya bertahan dua tahun saja bekerja di Australia karena kerinduannya terhadap orangtua serta keinginan untuk berwiraswasta sehingga dia memutuskan untuk pulang kembali ke Indonesia.
Pada tahun 1998 Kevin bersama rekannya mulai merintis bisnis konsultan pendidikan internasional bernama Erajasa Globalindo. Saat itu fokus utamanya lebih pada tujuan studi ke Australia dan New Zealand.
Seiring dengan berjalannya waktu, network yang semakin luas serta usahanya yang terus tumbuh semakin besar ini membuat Kevin akhirnya bertemu dengan dua partner baru yang juga menjalani jenis usaha yang sama tapi dengan fokus negara tujuan yang berbeda.
Harianto dari Next Gen yang berfokus pada wilayah Asia, kemudian Fredy Subrata dari International Student Services pada wilayah United Kingdom dan Amerika Serikat.
SUN Education berdiri pada 10 Oktober 2010
Pada tanggal 10 Oktober 2010, setelah melewati masa persiapan yang cukup matang akhirnya diputuskan lah ketiga perusahaan yang masing-masing sudah cukup terkenal ini bergabung menjadi satu bendera dengan nama perusahaan SUN Education Group dan bertujuan untuk memberikan dampak pelayanan yang lebih besar, lebih baik dan lebih luas di seluruh Indonesia.
Sejak berdiri di tahun 2010, SUN Education telah berhasil melayani puluhan ribu pelajar Indonesia ke lebih dari 20 negara. Pada awalnya SUN memulai hanya dengan 11 kantor, tetapi saat ini sudah mencapai 27 kantor tersebar di seluruh Indonesia.
SUN bahkan memiliki tiga kantor cabang di Malaysia dan kantor administrasi di Singapura.
Kevin menuturkan pada tahun 98 saat ia pertama kali membangun usaha agensi ini tidak terlalu banyak menjumpai kesulitan untuk merekrut siswa karna animo orang tua yang cukup besar untuk mengirim anak nya kuliah keluar negeri.
Namun ketika pandemi Covid-19 melanda dunia di tahun 2020 yang lalu sempat membuat minat pelajar Indonesia untuk sekolah di luar negeri berkurang.
“Tapi karna SUN memiliki banyak sekali produk dan pilihan negara studi sehingga hal ini memberikan nilai tambah tersendiri dan membuat SUN tetap tumbuh karna bisa menawarkan berbagai pilihan negara yang tidak tutup border kepada siswa-I dan orangtua,” ujar Kevin.
Kevin mengatakan bahwa dalam membangun bisnis ini, ia memulai dari modal yang kecil dan hanya kepercayaan dari institusi dan orang tua siswa yang menjadi modal terbesarnya.
“Modalnya kepercayaan dan integritas. Sampai saat ini pun juga itu yang saya pegang terus. Di SUN, kami terus melakukan inovasi, beradaptasi dengan perubahan jaman dan berusaha untuk memberikan pelayanan yang lebih baik karna pengalaman kuliah keluar negeri adalah keputusan yang penting dalam hidup seseorang,” ucapnya.
Bagi Kevin hal penting lainnya dan harus dimiliki oleh semua profesi adalah komitmen, integritas, memberikan pelayanan terbaik, kerjasama antar tim dan rasa kepemilikan.
Semua itu mungkin dapat Kevin Phangdawira Tan tunjukan dari jumlah mitra kerjasama resmi SUN Education Group yang mencapai 500 institusi pendidikan di lebih dari 20 negara tujuan studi popular di dunia.
Tinggalkan Balasan