KABARKIBAR.ID– Studi keluar negeri menjadi salah satu upaya bagi banyak orang untuk mendapatkan standar mutu pendidikan yang lebih baik dan untuk meningkatkan peluang memenangkan era persaingan global.

Hanya saja, tak banyak orangtua dan calon mahasiswa memiliki pengetahuan seputar perguruan tinggi, bidang studi yang sedang trend serta di negara mana yang menawarkan solusi terbaik untuk memenuhi rencana studi setiap anak yang bisa berbeda-beda.

Kondisi ini yang membuat keberadaan konsultan pendidikan internasional sangat dirasa perlu sehingga membuat Kevin merintis usaha agensi dan konsultan pendidikan SUN Education Group.

SUN Education Group kini menjadi rujukan orangtua dan calon mahasiswa yang hendak kuliah di luar negeri.

Dengan beragam program studi yang ditawarkan, team konselor yang ramah dan profesional serta banyaknya cabang di kota-kota besar di Indonesia, SUN Education membuat layanan pengurusan studi keluar negeri menjadi jauh lebih mudah dan lebih dekat dengan konsumennya.

Group konsultan pendidikan yang berdiri sejak 2010 ini dipimpin oleh Kevin Phangdawira Tan, sebagai Chief Marketing Officer dan salah satu pendiri.

Kevin yang kelahiran Kalimantan Barat memulai bisnis konsultan Pendidikan sejak tahun 1998 bersama rekannya.

Kevin berasal dari keluarga sederhana, ayahnya bekerja sebagai tukang service alat-alat elektronik dan ibunya mengurus rumah tangga.

Berkat bimbingan dan kesempatan yang diberikan oleh kedua orang tuanya, Kevin muda berhasil menyelesaikan pendidikan di salah satu SMA terbaik di Pontianak.

Ia menuturkan, meski bukan yang terbaik di kelas, dirinya selalu berada di 5-10 besar siswa berprestasi di kelasnya dan dia juga aktif ikut organisasi pelajar dan olahraga di sekolah.

Kevin Kuliah dan Bekerja Paruh Waktu di Sydney, Australia

Kevin Phangdawira Tan
Kevin Phangdawira Tan salah satu pendiri SUN Education.

Setelah lulus SMA pada tahun 1992, Kevin memutuskan untuk bekerja terlebih dahulu selama setahun untuk mengumpulkan uang dan menyiapkan kemampuan bahasa inggris untuk melanjutkan kuliahnya.

Kevin di terima bekerja di kantor cabang Kino Care Group di Pontianak pada bagian sales.

Pada September tahun 1993 Kevin berkesempatan untuk melanjutkan kuliah setelah cukup mengumpulkan pundi-pundi selama satu tahun.

Karna ketertarikannya pada bahasa Mandarin, Kevin pada awalnya ingin berkuliah di Taiwan namun akhirnya ia mengurungkan niatnya dan memilih ke Sydney, Australia karena saat itu kakaknya sudah lebih dahulu berkuliah di sana.

Kevin pada awalnya mengambil jurusan IT di sekolah kejuruan bernama Lorraine Martin College dimana sekolah kejuruan saat itu hanya bisa sampai gelar D3 atau D4. Namun, setelah satu tahun menjalani kuliah jurusan IT, ia merasa ilmu IT-nya tidak akan mencukupi jika hanya kuliah sampai gelar D3 dan sementara karna keterbatasan dana dia juga tidak ada rencana melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi, akhirnya ia memutuskan untuk pindah ke jurusan management marketing.

Sembari menjalani pendidikan nya, Kevin juga mengambil pekerjaan paruh waktu untuk menambah pemasukannya dan untuk mengenal budaya kerja di Australia.