KABARKIBAR.ID – Beberapa waktu lalu, kebijakan bebas visa kunjungan (BVK) untuk 159 negara dicabut sementara oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) RI, Yasona Laoly.

Hal ini pun mendapat reaksi dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, angkat bicara terkait pencabutan bebas Visa tersebut.

Menurutnya, selama pandemi Covid-19, program kunjungan bebas visa dihentikan karena merebaknya pandemi.

“Karena Covid-19 secara bertahap menjadi endemi, kami melihat bersama dengan teman-teman di Kumham dan Imigrasi bahwa BVK untuk 159 negara sejauh ini tidak efektif,” ujarnya kepada The Weekly Brief with Sandi Uno, Senin, 19 Juni 2023.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa visa on arrival (e-VoA) dan electronic visa dianggap jauh lebih efektif dalam hal pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.

Oleh karena itu, pihaknya bersama Kemenkumham dan imigrasi akan menerbitkan sederet update seiring dengan isu inovasi agar pariwisata Indonesia pasca pandemi bisa mengikuti tren digitalisasi dan juga terbuka untuk lebih banyak wisatawan.

“Wisatawan ini lebih berkualitas, tinggal lebih lama dan berkelanjutan atau punya sustainability yang tinggi,” imbuhnya.

159 negara memiliki dampak kecil alias tak ada dampak yang signifikan pada pariwisata.

Ia menambahkan, di antara 159 negara yang sebelumnya diberikan bebas visa kunjungan (BVK), nyatanya memang tidak banyak memberikan kontribusi terhadap kunjungan wistawan asing ke Indonesia.

“Dampaknya apa? Kita tidak melihat dampak yang besar karena sejauh ini sudah mencapai 8,5 juta (kunjungan wisatawan) tanpa 159 negara itu,” kata Sandiaga.

Oleh karena itu, BVK akan dicabut sementara dan pencabutan bebas visa untuk 159 negara akan direvisi agar wisman bisa masuk ke Indonesia dengan VoA atau e-Visa.