KABARKIBAR.ID – Puasa Arafah, yaitu salah satu bagian dari puasa sunnah yang dilakukan pada bulan Zulhijjah di kalender Hijriyah.

Puasa Arafah biasanya dilaksanakan pada hari ke-9 Zulhijjah menurut penanggalan Hijriyah.

Zulhijjah adalah bulan dimana umat Islam menunaikan ibadah haji.

Hari ke-9 Zulhijah, tepatnya hari ke-2 dalam rangkaian haji.

Puasa Arafah sangat dianjurkan bagi umat Islam yang tidak menunaikan ibadah haji.

Imam Nawawi dalam Al Majmu’ berkata, “Adapun hukum puasa arafah adalah menurut Imam Syafi’i dan ulama Syafi’iyah: disunnahkan puasa arafah bagi yang tidak berwukuf di Arafah. Adapun orang yang sedang berhaji dan saat itu berada di Arafah, menurut Imam Syafi’ secara ringkas dan ini juga menurut ulama Syafi’iyah bahwa disunnahkan bagi mereka untuk tidak berpuasa.”

Kapan Puasa Arafah Bisa Dilaksanakan?

Puasa Arafah mirip dengan puasa Ramadhan karena hanya dapat dilakukan pada waktu-waktu tertentu dalam sehari, jadi penting untuk tidak melewatkannya.

Selain dilaksanakan pada hari ke-2 haji, puasa Arafah merupakan puasa sunnah yang dilaksanakan sehari sebelum Idul Adha.

Syarat puasa Arafah sama dengan puasa sunah lainnya, yang membedakan hanyalah niatnya.

Keutamaan puasa Arafah sangat besar, sehingga  termasuk  puasa sunah yang sangat dianjurkan (sunah muakkad).

Dengan berpuasa satu hari saja, maka dihapuskan dosa-dosa dua tahun, yaitu tahun sebelumnya dan tahun berikutnya.

Puasa ini dilaksanakan sehari sebelum peringatan Idul Adha yang sama dengan hari ke-10 Zulhijjah.

Berdasarkan Surat Keputusan Bersama Tiga Menteri tentang hari Cuti Bersama dan hari libur nasional, Idul Adha 2023 dijadwalkan berlangsung pada 29 Juni 2023.

Artinya, pelaksanaan puasa Arafah 2023 versi pemerintah dijadwalkan pada 28 Juni 2023.

Namun, hal itu belum bisa dipastikan karena tahun ini pemerintah baru menggelar sidang isbat pada Minggu, 18 Juni 2023 untuk menentukan kapan hari Idul Adha.

Niat Puasa Arafah

Niat puasa Arafah adalah membacanya pada malam hari sebelum puasa atau siang hari.