KABARKIBAR.ID – Harga telur ayam terus mengalami kenaikan yang signifikan.

Menurut Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional pada pukul 11.00 WIB, harga telur ayam ras naik sebesar Rp50 menjadi Rp31.650 per kilogram (kg).

Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) menyayangkan tren kenaikan harga telur di pasaran.

Berdasarkan laporan yang diterima IKAPPI, harga telur ayam di wilayah Jabodetabek sudah mencapai kisaran Rp31.000-34.000 per kg, sedangkan di wilayah di luar Jawa atau wilayah timur mencapai Rp38.000 per kg, bahkan ada yang menjual dengan harga lebih dari Rp40.000 per kg.

Reynaldi Sarijowan, Sekretaris Jenderal DPP IKAPPI, menyebutkan bahwa kenaikan harga telur ini disebabkan oleh dua faktor utama, yaitu harga pakan yang tinggi dan distribusi yang tidak sesuai sasaran.

Kenaikan harga telur ini telah terjadi selama beberapa minggu terakhir.

Reynaldi menjelaskan bahwa faktor produksi merupakan salah satu penyebab utama kenaikan harga telur.

Hal ini disebabkan oleh kenaikan harga pakan yang digunakan untuk peternakan ayam.

Kondisi ini membuat biaya produksi naik, sehingga produsen ayam ras juga menaikkan harga jual telur untuk mempertahankan keuntungan mereka.

Selain itu, distribusi yang tidak efisien juga berkontribusi pada kenaikan harga telur.

Proses distribusi yang lambat atau terhambat menyebabkan ketersediaan telur di pasaran menjadi terbatas, sehingga permintaan yang tinggi tidak terpenuhi dengan baik.

IKAPPI mendesak pemerintah untuk mengambil langkah-langkah konkret guna menstabilkan harga telur.

Upaya tersebut meliputi penanganan harga pakan yang tinggi melalui subsidi atau penyesuaian kebijakan yang dapat mendorong penurunan biaya produksi.

Selain itu, langkah-langkah dalam meningkatkan efisiensi distribusi juga perlu dilakukan, seperti peningkatan infrastruktur dan pengawasan yang lebih ketat terhadap proses distribusi.

Tujuannya adalah untuk memastikan ketersediaan telur yang memadai di pasaran sehingga dapat mengimbangi permintaan yang tinggi.

Diperlukan koordinasi yang baik antara berbagai pihak untuk mencapai solusi yang efektif dan berkelanjutan guna menjaga stabilitas harga telur dan memenuhi kebutuhan masyarakat.