Berikut adalah beberapa amalan yang disyariatkan dalam bulan tersebut:
1. Melaksanakan Ibadah Haji dan Umrah
Ibadah haji dan umrah merupakan amalan yang paling utama dan didahulukan ketika memasuki bulan Dzulhijjah.
Hal ini berdasarkan hadis shahih yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim.
Rasulullah SAW bersabda, “Dari umrah ke umrah adalah tebusan (dosa-dosa yang dikerjakan) di antara keduanya, dan haji yang mabrur balasannya tiada lain adalah Surga.”
2. Berpuasa, Terutama pada Hari Arafah
Puasa merupakan salah satu amalan yang paling utama dan dipilih oleh Allah SWT.
Disebutkan dalam hadis Qudsi, “Puasa ini adalah untuk-Ku, dan Aku lah yang akan membalasnya. Sungguh dia telah meninggalkan syahwat, makanan, dan minumannya semata-mata karena Aku.” Rasulullah SAW juga menjelaskan bahwa berpuasa pada hari Arafah memiliki keistimewaan besar, di mana dosa-dosa setahun sebelumnya dan setahun sesudahnya akan diampuni oleh Allah SWT.
3. Takbir dan Dzikir
Pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah, para ulama menganjurkan untuk memperbanyak takbir, tasbih, dan tahmid.
Allah SWT berfirman dalam Al-Quran, “…. dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah ditentukan ….” Para ahli tafsir menafsirkan hari-hari yang ditentukan tersebut sebagai 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.
Rasulullah SAW juga mengajarkan agar umat Islam memperbanyak takbir, tasbih, dan tahmid pada hari-hari tersebut.
4. Berkurban
Berkurban adalah amalan yang mengikuti sunnah Nabi Ibrahim AS, di mana Allah SWT menebus putranya dengan sembelihan yang agung.
Rasulullah SAW sendiri pernah melakukan kurban dengan menyembelih dua ekor domba jantan berwarna putih dan bertanduk, serta menyebut nama Allah dan bertakbir saat menyembelihnya.
Berkurban merupakan amalan yang sangat dianjurkan dan pahalanya besar.
5. Tidak Bercukur dan Memotong Kuku bagi yang Ingin Berkurban
Bagi yang berencana untuk berkurban, dianjurkan untuk menahan diri dari memotong rambut dan kuku setelah melihat hilal bulan Dzul Hijjah.
Hal ini dilakukan sebagai penyerupaan terhadap orang yang menunaikan ibadah haji dan menuntun hewan kurban. Larangan ini berlaku khusus bagi mereka yang berkurban, sementara istri dan anak-anaknya tidak termasuk ke dalam larangan tersebut.
Namun, diperbolehkan untuk membasahi rambut dan menggosoknya, meskipun ada beberapa rambut yang rontok.
6. Melaksanakan Shalat Idul Adha dan Mendengarkan Khutbahnya
Shalat Idul Adha adalah amalan yang sangat dianjurkan pada hari raya tersebut.
Melaksanakan shalat ini dan mendengarkan khutbahnya merupakan amalan puncak yang paling utama di bulan Dzulhijjah.
Pada hari raya ini, umat Muslim diingatkan untuk tidak menjadikannya sebagai kesempatan untuk berbangga diri atau bermaksiat.
Sebaliknya, hari tersebut sebaiknya diisi dengan rasa syukur dan amal kebajikan.
Dengan melaksanakan berbagai amalan yang disyariatkan di bulan Dzulhijjah, umat Muslim dapat memperoleh keberkahan dan keutamaan besar.
Selain itu, amalan-amalan tersebut juga membantu meningkatkan ketakwaan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Oleh karena itu, mari kita manfaatkan bulan Dzulhijjah dengan sebaik-baiknya untuk meningkatkan ibadah dan amal kebajikan kita.
Tinggalkan Balasan