Saat itu, cengkeh dan pala sangat mahal dan semua orang ingin memotong keuntungan para pedagang Arab dan Asia, yang merahasiakan lokasi Banda.

Singkat cerita, saat itu Belanda akhirnya menemukan Banda, mereka berusaha melindungi rempah-rempah tersebut dengan mendirikan perusahaan VOC.

Dengan taktik yang brutal, termasuk membantai seluruh penduduk asli Banda, mereka menguasai perkebunan pala, rempah-rempah yang tidak hanya berguna untuk memasak, tetapi juga dianggap sebagai obat, menyembuhkan berbagai penyakit seperti pes.

Baca Juga:Varian Baru ‘Eris’ COVID-19 Muncul di Inggris: Penyebab Peningkatan Kasus dan Tantangan Musim Panas

Saat itu pala hanya tumbuh di Kepulauan Banda. Kombinasi keterpencilan lokasi dan iklim tertentu membuat pala menjadi sangat mahal.

Fyi, buah pala hanya tumbuh dalam kondisi tertentu:

Tanahnya subur dan cukup kering di tengah iklim tropis dengan curah hujan yang tinggi.

Baca Juga:MotoGP 2023, Aleix Espargaro Berhasil Ungguli Francesco di Lap Akhir, Marc Marquez Terjatuh di Lap 16

Kalaupun cuaca dan tanahnya bagus, setelah tujuh sampai sembilan tahun, buah pala akan muncul.

Buah Pala Menginspirasi Seniman

Sejarah panjang Pulau Run dan Manhattan menginspirasi seniman Made Wianta untuk menciptakan karya seni.

Pria kelahiran Tabanan Bali ini gemar traveling dan sering mengunjungi dua tempat tersebut.

Baca Juga:Kapal Pengangkut 3000 Mobil di Laut Belanda Terbakar, Tewaskan 1 Orang Awak Kapal

Hasilnya adalah sebuah pameran “Run for Manhattan” yang juga merupakan retrospeksi dari delapan periode karya Made Wianta.

“Hampir enam kali Bapak pergi ke New York dan mengunjungi Manhattan. Sekali di Pulau Run khusus untuk belajar dan meneliti buah Pala. Kedua tempat ini menginspirasi Bapak untuk berkarya,” kata Buratwangi, putri pertama Made Wianta dan Intan, saat berbincang di Ciptadana Center, Kawasan Sudirman, Jakarta, pada Jumat, 24 November 2017.

Asal Usul Buah Pala

Buah Pala diperoleh dari biji tanaman Myristica fragrans dan sering digunakan sebagai bumbu masakan.

Sebagian besar buah pala di dunia diproduksi oleh Indonesia.

Nah, kerennya dari buah ini biasanya sudah tersedia dalam bentuk bubuk, meski ada juga yang masih dalam bentuk biji-bijian utuh.

Tak hanya bijinya, buah ini juga menghasilkan mentega dan minyak atsiri yang sama-sama baik untuk kesehatan.

Walau begitu, Anda tidak boleh mengonsumsi terlalu banyak karena dapat menyebabkan halusinasi.

Kandungan Nutrisi Buah Pala

Buah ini tinggi serat, yang membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan dan mencegah lonjakan gula darah. Berikut ini adalah kandungan nutrisi dari buah pala:

  • Vitamin A.
  • Vitamin E.
  • Mangan
  • Vitamin C
  • Magnesium
  • Tembaga
  • Fosfor
  • Seng
  • Besi
  • Vitamin C.

Sedangkan untuk satu sendok teh bubuk pala sendiri mengandung:

  • Kalori: 12.
  • Protein: 0 gram.
  • Lemak: 1 gram.
  • Karbohidrat: 1 gram.
  • Serat: 0 gram.
  • Gula: 0,066 gram.

***

Tag Terkait:
Adam Herla
Penulis