“Berdasarkan keterangan para tersangka, praktik ini telah berlangsung sejak lama. Menurut pengakuan mereka, ini sudah terjadi sejak tahun 2019 dan baru terungkap sekarang,” jelasnya.

Pihak kepolisian sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap seluruh jaringan penyelundupan narkoba ini.

Brankas Narkoba, UMN Awalnya Membantah

Penemuan brankas narkoba sempat dibantah Universitas Negeri Makassar (UNM) di Parangtambung, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Prof. Andi Muhammad Idkhan, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan UNM, membantah adanya bunker narkoba di kampusnya.

Menurutnya, temuan tersebut hanya berupa brankas kecil yang ditanam di salah satu ruangan sekretariat lembaga Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS).

Idkhan menegaskan bahwa ruangan yang telah tidak terpakai sejak pandemi Covid-19 bukanlah bunker.

“Ruangan itu mulai kosong semenjak pandemi. Sejak itu sudah dikosongkan,” jelas Idkhan pada Sabtu (10/6/2023)

“Setelah kejadian ini, pada hari itu kami langsung melakukan rapat koordinasi dengan seluruh wakil dekan III dan melakukan penyisiran secara tertutup,” tambahnya.

Idkhan menambahkan bahwa penutupan kampus pada saat temuan bunker narkoba tersebut sebenarnya rutin dilakukan setiap hari libur, seperti Sabtu dan Minggu.

“Pada hari Senin, perkuliahan tetap berjalan dan kampus tetap buka, tetapi keamanan kami perketat,” ungkapnya.

“Proses perkuliahan tidak mengalami gangguan sama sekali. Namun, pemberitaan ini membuat mahasiswa menjadi khawatir,” lanjutnya.

Sementara itu, pihak Rektorat UNM akan segera menyelidiki oknum yang membawa narkotika ke dalam lingkungan kampus tersebut karena telah mencemarkan nama baik universitas.

“Ini perlu diperjelas apakah ada oknum yang sengaja mencemarkan nama baik universitas. Kami akan melakukan penyelidikan di kampus,” kata Idkhan.

Idkhan berharap hasil penyelidikan internal kampus dapat mengidentifikasi mereka yang terlibat dalam peristiwa tersebut dan merusak masa depan mahasiswa serta citra kampus.

Jika ada yang terbukti terlibat, pihaknya siap untuk membantu dan akan menyerahkan kepada pihak kepolisian untuk diproses hukum.

“Kami berharap dapat mengungkap siapa pelaku di balik ini,” katanya.

Meskipun UNM mengalami kejadian tersebut, Idkhan menyatakan bahwa pihaknya akan memberikan edukasi kepada mahasiswa bahwa kegiatan perkuliahan akan tetap berjalan seperti biasanya.

Meski demikian, rektorat UNM tetap melakukan koordinasi dengan pihak keamanan untuk memberikan penjelasan kepada mahasiswa agar proses perkuliahan dapat berjalan dengan baik.