KABARKIBAR.ID—Sedikitnya 78 imigran tewas tenggelam pada Rabu pagi 14 Juni 2023, dan ratusan dikhawatirkan hilang setelah kapal mereka yang kelebihan muatan terbalik dan tenggelam di lepas pantai Yunani.

Kecelakaan kapal Ini adalah salah satu kapal karam paling mematikan di Eropa dalam beberapa tahun terakhir.

Pada tengah hari, 104 orang telah diselamatkan, kata penjaga pantai Yunani, tetapi masih belum jelas berapa banyak yang berada di kapal ketika kapal  yang berpenumbang ratusan orang saat kapal karam dań tenggelam.

Sebuah yayasan pendukung penyelamatan Eropa memperkiarakan  750 orang berada di kapal tersebut.

Sedangkan Badań Imigrasi PBB mengatakan, setidaknya 400 orang berada di kapal yang tenggelam yang memilik panjang 20 hingga 30 M.

Sementara Yunani menolak berspekulasi mengenai jumlah penumpang.

“Kami khawatir jumlah korban tewas akan bertambah,” kata seorang pejabat kementerian pelayaran yang berbicara tanpa menyebut nama.

Yunani adalah salah satu rute utama ke Uni Eropa untuk pengungsi dan migran dari Timur Tengah, Asia dan Afrika.

Sebagian besar imigran menyeberang ke pulau-pulau Yunani dari Turkiye di dekatnya, tetapi semakin banyak kapal juga melakukan perjalanan yang lebih jauh dan lebih berbahaya dari Turkiye ke Italia melalui Yunani.

Penyiar negara ERT, televisi milik pemerinah Yunani mengatakan kapal yang tenggelam itu berlayar dari kota Tobruk di Libya, yang terletak di selatan pulau Kreta, Yunani, dan menuju ke Italia.

Bencana Mematikan Dalam Beberapa Tahun Terakhir

Bencana itu adalah yang paling mematikan di Yunani tahun ini, dan di antara yang terburuk di Eropa.

Pada bulan Februari, 96 orang tewas ketika perahu kayu mereka menabrak batu di pantai Calabria, Italia, saat badai.

Filippo Grandi, Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi mengatakan,  meminta pemerintah untuk bekerja sama menciptakan jalur yang aman bagi orang-orang yang melarikan diri dari kemiskinan dan perang.

“Hanya kesedihan dan kemarahan setelah tragedi maut lainnya di laut Mediterania,” tulisnya di Twitter.

Yunani saat ini dipimpin oleh pemerintah sementara menjelang pemilihan nasional pada 25 Juni 2023.

Penjaga pantai Yunani mengatakan kapal itu pertama kali terlihat pada Selasa malam 13 Juni 2023, oleh badan perbatasan Uni Eropa Frontex di perairan internasional sekitar 50 mil (80 km) barat daya selatan Yunani kota pesisir Pylos.

Sebuah kapal penjaga pantai Yunani kemudian mendekati kapal tersebut, yang sedang dalam perjalanan ke Italia, dan menawarkan bantuan.

Sejumlah besar migran yang berada di dek luar menolak bantuan tersebut.

“ Mereka menolak bantuan dan menyatakan keinginan mereka untuk melanjutkan pelayaran,” kata penjaga pantai.

Beberapa jam kemudian kapal terbalik dan tenggelam, hingga akhirnya memicu operasi pencarian dan penyelamatan.

Penyiar ERT mengatakan sebagian besar penumpang adalah pria muda berusia 20an.

Imigran sebagian besar berasal dari Mesir, Suriah dan Pakistan, meskipun pihak berwenang Yunani tidak mengkonfirmasi pelabuhan keberangkatan kapal tersebut.

Para penyintas dibawa ke kota Kalamata, tempat yang akan dikunjungi oleh presiden negara itu Katerina Sakellaropoulou.

Yunani berada di garis depan krisis migrasi Eropa tahun 2015, ketika hampir 1 juta orang tiba di pulau-pulaunya dari Turkiye sebelum menuju utara ke negara-negara Eropa yang lebih kaya.

Jumlahnya turun secara dramatis sejak kesepakatan 2016 dicapai antara Brussel dan Ankara untuk membendung arus immigrant.

Sementara pemerintah konservatif Kyriakos Mitsotakis sebelumnya mengatakan kebijakan yang keras yang mencakup lebih banyak patroli perbatasan dan kamp-kamp migran di bawah pengawasan ketat  serta membantu menjaga kedatangan para imigran.

Sekitar 72.000 pengungsi dan migran telah tiba sepanjang tahun ini di negara-negara Mediterania garis depan Eropa.

Mmenurut data PBB, mayoritas imigran berlayar ke  di Italia dan sekitar 6.500 di Yunani.

menurut PBB, Hampir 1.000 orang diperkirakan tewas atau hilang di Mediterania tahun ini akibat kapal karam dań tenggelam yang mditumpangi para imigran.