Wulan Guritno Kaget Terkait Dugaan Promosikan Judi Online
Wulan Guritno kaget dirinya direncanakan akan di panggil Bareskrim Polri pekan ini untuk dimintai keterangan atas dugaan mempromosikan judi online.
Melalui Bucie Lee selaku perwakilan manajemen mengaku, Wulan Guritno merasa dipojokkan lantaran video tersebut bukan video baru
“ Mbak Wulan kaget dan merasa dipojokkan dengan pemberitaan saat ini,” ujar Bucie Lee menirukan Wulan Guritno dalam pernyataan tertulisnya.
Wulan Guritno tidak menyangkal bahwa video tersebut dibuat pada tahun 2020, bahkan dirinya tak mengetahui jika itu merupakan situs judi online.
Ia merasa dalam perkara tersebut merupakan korban.
“ Konten itu sudah lama itu dibuat tahun 2020. Tapi sekarang kok mencuat kembali,” kata Bucie Lee.
Bucie Lee mengatakan, Mbak Wulan merupakan korban karena dia mendapat informasi bahwa itu adalah game online,.
Pihak manajemen belum bisa menanggapi soal Wulan Guritno akan memenuhi panggilan Bareskrim Polri atau tidak.
26 Artis Hingga Influencer Ikut Terseret Dugaan Promosikan Judi Online
Ketua Umum Asosiasi Lawyer Muslim Indonesia Muhammad Zainul Arifin mengatakan, Wulan Guritno akan diperiksa Bareskrim pekan ini untuk dimintai keterangannya.
Hal ini terkait, kata Muhammad Zainul Arifin, dengan laporan aduan konten video bermuatan judi online yang juga diduga dilakukan 26 publik figur.
Mereka diduga mempromosikan video judi online dalam suatu konten.
26 publik figur yang diadukannya antara lain berinisial VP, DP, DD, OL, DC, AL, GD, DC, BW, AM, AM, NM, CV, GY, CC, CH, TM, S, KO, HH, AL, JI, AT dan ZG.
Zainul Arifin menambahkan, pihaknya ingin membuat laporan polisi terkait dugaan kasus tersebut.
“Maka dari itu karena mengingat untuk efektivitas, terkait dengan penegakan hukum agar tidak tumpang tindih, maka disarankan untuk menyampaikan semua alat bukti yang kita punya salah satu adalah video dan gambar dan bersurat ke Bareskrim,” katanya.
Zainul Arifin mendesak Polri agar supaya segera memanggil 26 nama tersebut yang diduga mempromosikan judi online.
“ Kita mendorong dan mendukung kawan-kawan Bareskrim Mabes Polri untuk tidak takut untuk menetapkan seseorang ditetapkan sebagai tersangka,” lanjutnya.
Karena ini, kata Zainul Arifin, bagian dari pelajaran buat kita semua khususnya publik figur agar lebih paham terkait dengan literasi digital
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan