KABARKIBAR.ID-WHO atau Organisasi Kesehatan Dunia menemukan sirup obat batuk buatan India yang mengandung dietilen dan etilen glikol di atas ambang batas beredar di Irak.

Badan kesehatan PBB, WHO memperingatkan, sirup obat batuk buatan India yang dijual di Irak dapat mengakibatkan masalah serius seperti kematian.

Ini peringatan yang kelima WHO terhadap produsen obat batuk sirup India dalam 10 bulan terakhir.

Peringatan tentang Cold Out adalah peringatan terbaru yang dikeluarkan dalam beberapa bulan terakhir tentang sirup obat batuk terkontaminasi yang dijual di seluruh dunia.

Setidaknya lima dari sirup yang diteliti melibatkan pabrikan India.

Reuters memberitakan, WHO mengatakan obat sirup merek Cold Out yang ditemukan di Irak diproduksi oleh Laboratorium Fourrts (India) untuk Dabilife Pharma, memiliki batas kontaminan dietilen dan etilen glikol yang lebih tinggi dari batas yang dapat diterima.

Menurut WHO, produsen sirup obat batuk dari India mengandung 0,25 persen dietilen glikol dan 2,1 persen etilen glikol.

Padahal ambang batas cemaran kedua bahan tersebut hanya 0,10 persen.

“Batch produk di bawah standar tidak aman, dan penggunaannya, terutama pada anak-anak, dapat menyebabkan cedera serius atau kematian,” kata WHO, Senin 7 Agustus 2023.

Sirup itu diproduksi oleh Laboratorium Fourrts di India untuk Dabilife Pharma dan mengandung kontaminan lebih tinggi dari tingkat yang dapat diterima, kata WHO.

Badan kesehatan dunia tersebut menambahkan bahwa produsen dan pemasar belum memberikan jaminan kepada WHO atas keamanan dan kualitas produk.

Perusahaan tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters di luar jam kerja.

Namun Bala Surendran, wakil presiden perusahaan, mengatakan kepada portal berita Bloomberg bulan lalu bahwa produksi obat itu telah disubkontrakkan ke perusahaan lain, dan perusahaannya tidak menemukan racun dalam sampel yang telah mereka tinjau.