Dia mengatakan jembatan harus diperlebar agar memungkinkan kereta itu untuk melakukan perjalanan secara optimal.

Oleh karena itu, Kereta LRT Jabodebek saat ini harus berjalan dengan kecepatan lambat, sekitar 20 km per jam saat melintasi jembatan ini.

“Kalau tikungannya lebih lebar, bisa berbelok sambil speed up,” jelasnya.

Minimnya koordinasi antar komponen proyek ini juga menimbulkan masalah lain.

Spesifikasi Rangkaian LRT Jabodebek Berbeda-beda

Tiko mengatakan Siemens sempat mengeluh karena sejumlah 31 rangkaian buatan Inka memiliki spesifikasi yang berbeda.

Tiko mengatakan ukuran, berat, kecepatan, dan pengereman kereta hampir semuanya berbeda-beda.

“Akibatnya, sistem perangkat lunak harus memperlebar toleransinya, yang meningkatkan biaya,” katanya.

Akibat kesalahan itu, Menteri BUMN, Erick Thohir, bahkan mengusulkan untuk mengubah konsep pengoperasian LRT Jabodebek menjadi kereta dengan menggunakan masinis.

Namun, dia mengatakan semua pihak yang terlibat dalam proyek ini tetap yakin bisa menyelesaikan LRT Jabodebek dengan sistem otomatis.

“Ternyata setelah 3,5 tahun ketelatenan, barangnya itu jadi. Sebuah usaha dengan tingkat detail yang sangat tinggi dan sangat melelahkan,” terangnya.

Ia menambahkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana meresmikan LRT Jabodebek pada 18 Agustus 2023.

Sedangkan commercial operation date (COD) LRT Jabodebek adalah 28 Agustus 2023 mendatang.