KABARKIBAR.ID – Zionis Israel telah menodai tanah suci Palestina dengan rencana mengadakan Pawai Kebanggan LGBT (Pride Parade atau Pride March), yang akan menjadi pawai terbesar di Asia pada Kamis sore.

Menurut Jerusalem Post, pawai kebanggaan akan berlangsung di Tel Aviv, di mana komunitas LGBT sangat aktif disana.

Menurut penyelenggara acara, Pride Parade menyatukan lebih dari 250.000 orang setiap tahun dan merupakan parade LGBT terbesar di Asia.

Tahun ini adalah tanda sebagai peringatan 30 tahun Parade Kebanggaan Tel Aviv pertama yang berlangsung pada tahun 1993.

Pawai ini akan dimulai di Taman Meir dan berlanjut ke Jalan Bugrashov, Jalan Ben Yehuda, dan Jalan Ben-Gurion.

Pawai berakhir di Taman Charles Clore di pantai. Pawai akan dimulai pukul 17.00. dan acara ini akan berlangsung sekitar tiga jam.

Polisi Mendapat Tugas untuk Melindungi Kaum LGBT

Dalam informasi yang beredar, Polisi Israel mengumumkan pada hari Rabu bahwa mereka telah menyelesaikan persiapan untuk pawai, termasuk penilaian keamanan dan latihan untuk mensimulasikan berbagai keadaan darurat.

Amichai Ashad, selaku Komandan Distrik Tel Aviv menjelaskan:

“Tujuan kami harus sangat jelas bagi setiap petugas polisi dan setiap komandan – setiap pawai… untuk pulang tanpa cedera dan dengan senyuman… Ada banyak tantangan di sini – pengikut Nasionalisme, homofobia, kejahatan, lalu lintas, keamanan – semuanya ada di depan kita, di depan setiap komandan… dan para polisinya… Setiap petugas polisi, berseragam atau berpakaian preman, harus ingat bahwa dia adalah yang pertama menanggapi ancaman nasionalisme.”

Rabi Yahudi Israel Sebut LGBT Penyebab Gempa

Sebelumnya, pada Maret 2023 lalu, Seorang rabi yahudi Israel mengatakan, bahwa gempa bumi yang melanda Israel dan menewaskan puluhan ribu orang di Turki dan Suriah baru-baru ini disebabkan oleh kaum gay dan LGBTQ+.

Dalam khotbah mingguannya, Shlomo Amar, selaku Kepala Rabi Sephardic Yerusalem mengatakan, gempa bumi baru-baru ini adalah akibat langsung dari meningkatnya hak dan kebebasan orang-orang LBGTQ+.

Mengutip bagian dari Talmud, Rabi Amar mengaitkan gempa bumi dengan peningkatan pernikahan sesama jenis atau pernikahan gay di Israel, The Jerusalem Post melaporkan.

“Yang menafsirkan itu bukan saya, itu bahasa Gemara,” katanya, mengutip bagian Talmud:

“Tuhan berkata Anda mengguncang orang-orang Anda untuk sesuatu yang bukan milik Anda.”