KABARKIBAR.ID- Penerbangan komersial pertama Virgin Galactic ke luar angkasa telah menandai awal dari era popularitas wisata luar angkasa.

Meskipun perjalanan tersebut masih didominasi oleh para miliarder yang bersedia menghadapi risiko yang terkait.

Perusahaan pariwisata luar angkasa swasta milik Sir Richard Branson, Virgin Galactic, memberi nama perjalanan ini Galactic 01.

Perjalanan selama 90 menit tersebut menawarkan pengalaman yang mengagumkan bagi para penumpangnya.

Lalu, apa yang sebenarnya terjadi di dalam penerbangan komersial ke luar angkasa? Dan berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk dapat menikmati pengalaman ini?

Pesawat Galactic 01 dikendalikan oleh tiga awak dari Angkatan Udara Italia dan Dewan Riset Nasional Italia.

Mereka akan dibimbing oleh seorang instruktur astronaut dari Virgin Galactic yang akan memandu mereka melalui perjalanan singkat ini.

Saat mencapai tepi angkasa luar, sekitar 100 kilometer di atas permukaan bumi, para astronaut akan mengalami “kehilangan bobot”.

Mereka akan melepaskan tali pengikat dan dalam keadaan schpielless, mereka akan melaksanakan 13 percobaan ilmiah yang melibatkan dinamika termo-fluida biomedis dan gaya berat mikro.

Perjalanan ini dikategorikan sebagai perjalanan suborbital, yang berarti pesawat luar angkasa tidak akan mencapai orbit penuh.

Setelah beberapa menit, pesawat akan mulai meluncur kembali ke Bumi dan para astronaut akan mengikat diri mereka kembali.

Namun, muncul pula pertanyaan tentang dampak lingkungan dari industri wisata luar angkasa ini.

Menurut Dr. Eloise Marais, seorang profesor geografi fisik di University College London, roket-roket yang digunakan dalam penerbangan ini menghasilkan gas rumah kaca seperti karbon dioksida (CO₂) dan polutan seperti nitrogen oksida.

Penerbangan ke luar angkasa ini juga diketahui jauh lebih berpolusi per kilometer perjalanan jika dibandingkan dengan penerbangan pesawat.

Namun, perusahaan seperti Blue Origin menegaskan bahwa mereka menggunakan jenis mesin cryogenic yang menghasilkan dampak yang lebih kecil terhadap lapisan ozon dibandingkan dengan “mesin hibrida yang diluncurkan dari udara” yang lebih umum digunakan.

Saat ini, teknologi baru sedang dikembangkan untuk mengurangi dampak lingkungan dari penerbangan luar angkasa.

Dalam beberapa tahun mendatang, diharapkan akan ada peningkatan signifikan dalam efisiensi dan keberlanjutan penerbangan ke luar angkasa.

Dengan kepopuleran wisata luar angkasa yang semakin meningkat, masih ada tantangan yang perlu diatasi.

Salah satunya adalah memastikan bahwa aktivitas luar angkasa ini berkelanjutan dan memperhatikan dampak lingkungan yang dihasilkannya.

Biaya Wisata Luar Angkasa, Sebuah Pandangan Mendalam

Saat ini, wisata luar angkasa telah menjadi impian yang semakin dapat diwujudkan oleh beberapa orang yang berani mengambil risiko dan memiliki sumber daya finansial yang cukup.

Namun, berapa sebenarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk merasakan pengalaman luar angkasa ini?

Virgin Galactic, perusahaan pariwisata luar angkasa milik Sir Richard Branson, menawarkan perjalanan pulang-pergi selama 90 menit ke luar angkasa dengan harga tiket mencapai US$450.000 (setara dengan sekitar Rp6,7 miliar).