Dampak overdosis penggunaan xylazine pada manusia sulit dijelaskan oleh para ahli karena obat ini sering dikonsumsi bersamaan dengan zat lain seperti fentanil atau heroin.
Alixe Dittmore dari National Harm Reduction Coalition menjelaskan bahwa xylazine yang digunakan bersama fentanil memperpanjang efek fentanil tersebut.
Biasanya, efek fentanil berlangsung selama 1-3 jam, tetapi dengan adanya xylazine, efeknya bisa berlangsung lebih lama, bahkan mencapai 4-6 jam.
Dittmore menjelaskan bahwa fentanil bereaksi terlebih dahulu, dan setelah efeknya mulai berkurang, xylazine memberikan efeknya.
Hal ini menyebabkan pengguna masih merasakan efek penenang xylazine dan terlihat lebih banyak luka pada mereka.
Mengapa xylazine dianggap berbahaya? Dittmore menjelaskan bahwa xylazine adalah depresan sistem saraf pusat yang memiliki efek sedatif yang menekan pernapasan.
Ketika obat ini dikombinasikan dengan obat golongan opiat, efeknya bisa sangat berbahaya bahkan dapat menghentikan pernapasan seseorang dan menyebabkan overdosis.
Yang lebih berbahaya, banyak orang yang tidak menyadari bahwa mereka juga telah membeli xylazine dalam obat yang mereka gunakan.
Xylazine tidak dapat terdeteksi dengan alat uji fentanil, sehingga sulit untuk mengetahui apakah seseorang terkontaminasi oleh obat tersebut atau tidak.
Efek sedatif yang kuat dari xylazine dapat membuat seseorang tiba-tiba pingsan tanpa sadar di tempat yang tidak aman.
Hal ini meningkatkan risiko cedera dan serangan dari orang lain. Salah satu dampak yang paling mengkhawatirkan adalah luka yang ditimbulkan oleh penggunaan xylazine.
Luka-luka ini dapat muncul di tempat penyuntikan atau bagian tubuh lainnya. Jika tidak diobati, luka-luka ini dapat memburuk dan menyebabkan infeksi.
Bahkan luka di area suntikan dapat membentuk lepuhan terbuka yang semakin meluas.
Brian Hurley, Direktur Medis Divisi Pencegahan dan Pengendalian Penyalahgunaan Zat untuk Departemen Publik Los Angeles, mengatakan bahwa xylazine dikaitkan dengan infeksi jaringan yang parah dan luka yang memburuk.
Jika tidak diobati, kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi medis serius seperti amputasi.
Maka dari itu, risiko penggunaan xylazine tidak hanya terbatas pada overdosis, tetapi juga melibatkan risiko infeksi luka yang sulit diobati secara medis.
Penting bagi masyarakat dan pihak berwenang untuk memahami dan mengatasi ancaman yang dihadirkan oleh penyalahgunaan xylazine guna melindungi kesehatan dan keselamatan publik.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan