Namun, Rudy saat ini berada di Bali, sehingga polisi akan mengambil keterangan dari Rudy di sana untuk mendapatkan pemahaman yang lebih lengkap mengenai kejadian tersebut sesuai dengan keinginan Rudy.
Dalam klarifikasinya, Rudy mengungkapkan bahwa perselisihan dimulai ketika pengendara mobil menyalipnya di sekitar Bundaran Greenwich dengan kecepatan tinggi.
Hal ini membuat Rudy terkejut sehingga ia melakukan pengereman mendadak dan anaknya terbangun dan menangis histeris.
Rudy mengaku hampir menabrak pengendara yang ugal-ugalan tersebut.
Rudy kemudian mengejar pengendara mobil merah tersebut yang masih melanjutkan perilakunya yang ugal-ugalan.
Ketika posisi mobil keduanya bersebelahan, pengendara tersebut membuka kaca mobil dan meminta Rudy untuk menghentikan kendaraannya.
Perdebatan verbal pun terjadi, dengan saling menyalahkan dan memaki satu sama lain.
Rudy juga mengungkapkan bahwa pengendara mobil tersebut tercium bau alkohol.
Setelah itu, pengendara mobil merah tersebut kembali masuk ke dalam mobil dengan niat untuk pergi dari lokasi.
Namun, Rudy menghentikannya karena merasa bahwa masalah tersebut belum terselesaikan.
Pengendara tersebut kemudian keluar dari mobil dengan membawa kunci setir.
Inilah saat perselisihan fisik terjadi antara keduanya.
Rudy menjelaskan bahwa dia merasa terancam sehingga terpaksa menghentikan pengendara mobil tersebut dengan tindakan yang melumpuhkan.
Namun, Rudy menegaskan bahwa dia tidak memukul pengendara tersebut.
Rudy mengatakan bahwa pengendara mobil itu mengancam untuk memukulnya, sehingga dia merespon dengan mengatakan.
“Jika kamu ingin memukul saya, maka silakan melakukannya.” Rudy mengaku memegang dan mengendalikan tangan pengendara tersebut sebelum kemudian memasukkannya ke dalam pintu mobil.
Penyelidikan lebih lanjut masih dilakukan oleh pihak kepolisian untuk memastikan kebenaran kronologi kejadian dan mengumpulkan bukti-bukti yang diperlukan.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan