Komisi VIII DPR Usul 2 Kali Makan Sehari Bagi Jamaah Haji

Sementara itu Wakil Ketua Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Marwan Dasopang mengusulkan agar makan pagi bagi para jemaah haji dihilangkan.

Menurutnya,  sarapan pagi dianggap terlalu mubazir untuk disediakan.

Usulan Marwan Dasopang disampaikan, usai panitia kerja (panja) Komisi VIII DPR dan Kementerian Agama (Kemenag) selesai melakukan kunjungan ke Arah Saudi terkait pelaksanaan ibadah haji 2023.

“Jemaah haji, di pagi hari lebih cenderung melaksanakan ibadah. Dan durasi berada di tempat ibadah itu jauh lebih panjang ketimbang kembali ke penginapan. Maka karena itu, kami melihat bahwa pengadaan makan pagi itu cenderung mubazir,” kata Marwan, dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VIII DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu 8 Februari 2023 lalu.

Marwan menjelaskan, pada prinsipnya, makan pagi memang tidak disediakan. Hanya, pada tahun 2022, makan pagi disediakan lantaran masih dalam situasi pandemi Covid-19.

Masa pandemi Covid-19 terdahulu, jarang ada yang berjualan makanan sehingga jemaah haji perlu diberikan makan pagi.

“Maka orang jemaah lebih cenderung jalan pagi, kemudian beribadah lebih panjang durasinya di tempat-tempat ibadah di masjid. Mereka pulangnya agak lama, jadi makan pagi itu tidak dimanfaatkan dengan baik,” ucapnya.

Lebih lanjut, Marwan mengatakan biaya konsumsi untuk jemaah haji ternyata masih bisa dinegosiasikan.

Menurutnya, harga makanan yang dibeli satuan tentu akan berbeda harganya ketika membeli ribuan makanan sekaligus.

“Maka karena itu, kemungkinan jauh di bawah yang ditawarkan itu masih mungkin dilakukan. Maka karena itu kami meminta pemerintah untuk melakukan negosiasi tentang harga,” imbuh Marwan.