Orang tua korban melaporkan perbuatan anak tersebut kepada orang tua pelaku, namun orang tua pelaku membantah bahwa anaknya melakukan penganiayaan.
Kedua kasus ini menunjukkan pentingnya peran semua pihak, baik sekolah, keluarga, maupun masyarakat, dalam memberikan perlindungan dan pendidikan yang baik kepada anak-anak.
Bullying adalah tindakan yang tidak dapat diterima dan harus segera dihentikan.
Semua pihak harus berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung perkembangan anak-anak yang sehat dan bahagia.
Korban dari Video Viral Lainnya Sempat Alami Demam
Kejadian tragis yang melibatkan korban bullying di Medan masih terus dalam proses penyidikan oleh unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Medan.
Korban, yang identitasnya disebutkan dengan inisial B, mengalami nasib yang tragis setelah menjadi korban penganiayaan oleh sejumlah siswa di sekolahnya.
Setelah mengalami penganiayaan, B mengalami demam dan mengigau saat tidur.
Kondisinya semakin memburuk karena B enggan makan dan hanya mau minum.
B juga mengeluhkan sakit di beberapa bagian tubuhnya, namun tidak memberikan keterangan lebih lanjut kepada ibunya.
Khawatir dengan kondisi anaknya, Yusriani, sang ibu, memutuskan untuk membawa B ke rumah sakit pada Selasa (27/6/2023).
Namun sayangnya, nyawa B tidak dapat tertolong dan ia meninggal dunia.
Kepergian B meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarganya.
Yusriani memberikan beberapa petunjuk kepada pihak kepolisian terkait pelaku penganiayaan.
Ia menyebutkan bahwa ada lima orang anak yang terlibat dalam penganiayaan terhadap anaknya.
Namun, ia tidak menyebutkan nama-nama pelaku karena khawatir akan mempersulit penyelesaian kasus ini.
Yusriani menyatakan bahwa meskipun ia memaafkan siapapun yang telah melakukan kejahatan terhadap anaknya, namun ia merasa sangat sedih dan tidak bisa menerima kenyataan bahwa anaknya meninggal akibat penganiayaan tersebut.
B adalah anak pertama Yusriani dan menjadi kebahagiaan dalam hidupnya.
Kasus ini masih dalam tahap penyidikan yang dilakukan oleh unit PPA Polrestabes Medan.
Pihak kepolisian sedang melakukan upaya untuk mengumpulkan bukti dan mengidentifikasi pelaku yang terlibat dalam penganiayaan tersebut.
Mereka akan melakukan interogasi terhadap saksi-saksi dan melibatkan pihak sekolah dalam proses penyelidikan ini.
Kasus-kasus bullying yang mengakibatkan korban meninggal dunia merupakan suatu kejadian yang sangat mengkhawatirkan.
Semua pihak, termasuk sekolah, orang tua, dan masyarakat, harus bersama-sama untuk mencegah dan menghentikan tindakan bullying.
Pendidikan tentang penghargaan terhadap sesama, empati, dan keberagaman harus ditanamkan sejak dini.
Selain itu, penting juga bagi pihak sekolah untuk memiliki kebijakan yang tegas terkait pencegahan dan penanggulangan bullying, serta memberikan pendampingan dan perlindungan yang memadai bagi korban.
Hanya dengan langkah-langkah ini, kita dapat menciptakan lingkungan yang aman dan bebas dari tindakan kekerasan di kalangan anak-anak.
Tinggalkan Balasan