KABARKIBAR.ID- Inggris menghadapi tantangan baru dalam penanganan pandemi COVID-19 dengan munculnya varian baru yang dinamakan ‘Eris’, atau disebut juga sebagai subvarian Omicron EG.5.1.

Varian ini telah menyebabkan lonjakan kasus baru di negara tersebut, semakin memperumit upaya penanganan pandemi di tengah kondisi cuaca yang tidak menguntungkan dan potensi penurunan kekebalan tubuh masyarakat selama musim panas.

Varian ‘Eris’ pertama kali diidentifikasi dan diklasifikasikan sebagai varian di Inggris pada tanggal 31 Juli.

Namun, sejak saat itu, temuan mengenai varian ini telah bertambah dan menjadi salah satu dari 10 kasus COVID yang telah terdeteksi.

Menurut Badan Kesehatan Inggris (UKHSA), ‘Eris’ kini menjadi varian paling umum kedua setelah Arcturus atau Omicron XBB.1.16.

Lonjakan kasus COVID-19 yang terjadi di Inggris terjadi di tengah perkiraan bahwa jumlah kasus akan meningkat hampir 200 ribu dari awal bulan lalu.

Pada 4 Juli, diprediksi terdapat 606.656 kasus, dan angka tersebut meningkat menjadi 785.980 pada 27 Juli.

Ketika ‘Eris’ menjadi sorotan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menambahkannya dalam daftar varian yang tengah dipantau atau varian under monitoring (VUM).

‘Eris’ memiliki gejala yang umumnya tidak jauh berbeda dengan subvarian Omicron lainnya.

Beberapa gejala yang umum terjadi antara lain:

1. Pilek

2. Sakit Kepala

3. Kelelahan ringan hingga berat

4. Bersin

5. Sakit tenggorokan

Selain tantangan dari varian baru ini, Inggris juga dihadapkan pada cuaca yang tidak menguntungkan selama beberapa waktu terakhir.

Prof Christina Pagel, anggota Independent Sage, sebuah kelompok ilmuwan independen yang memberikan nasihat tentang pandemi, menggarisbawahi bahwa cuaca yang basah dan kurang baik dapat memengaruhi kekebalan tubuh masyarakat.

“Dampak cuaca yang basah selama beberapa minggu terakhir mungkin juga berkontribusi dalam menurunkan daya tahan tubuh masyarakat, karena orang cenderung lebih banyak berada di dalam ruangan,” ujar Pagel.

Menurut Pagel, penyebaran varian baru COVID-19 ‘Eris’ berpotensi meningkat setelah berakhirnya musim liburan panas dan dimulainya kembali kegiatan sekolah.

Gejala Terbaru Covid-19 Terkait Varian Eris: Apa yang Perlu Diketahui

Perkembangan terkini mengenai pandemi Covid-19 terus memunculkan berbagai varian baru yang menjadi perhatian dunia.

Salah satu varian terbaru yang muncul adalah varian Eris, yang merupakan turunan dari varian Omicron.

Meskipun informasi tentang varian Eris masih terbatas, gejala Covid-19 yang ditimbulkan oleh varian ini diperkirakan tidak jauh berbeda dengan gejala yang muncul pada kasus-kasus sebelumnya.

Menurut studi dari Zoe Health Study, terdapat sekurang-kurangnya 10 gejala paling umum yang ditemukan pada kasus Covid-19 yang disebabkan oleh infeksi varian Omicron dan turunannya, termasuk varian Eris:

1. Nyeri tenggorokan

2. Hidung berair atau beringus

3. Hidung tersumbat