Pemerintah dan tim penyelamat terus bekerja keras untuk memberikan bantuan dan memulihkan situasi.

Bencana ini menunjukkan pentingnya kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem dan perlunya upaya mitigasi yang lebih baik dalam menghadapi dampak perubahan iklim.

Semoga korban yang masih hilang segera ditemukan dan semoga negara Korea Selatan pulih dari bencana ini dengan segera.

KBRI Korea Selatan Ungkap Tidak Ada Korban dari WNI

Banjir
Regu penyelamat sedang mengevakuasi korban banjir di Korea Selatan

Hujan lebat yang melanda Korea Selatan selama lebih dari seminggu telah menyebabkan dampak yang merugikan.

Banjir besar dan tanah longsor terjadi di sejumlah kota di Provinsi Gyeongsang Utara, Chungcheong Utara, dan Jeolla Selatan.

Dampaknya sangat serius, dengan puluhan korban jiwa dan ribuan orang terpaksa mengungsi.

Menurut laporan, tidak ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban meninggal, hilang, atau diungsikan akibat bencana banjir di Korea Selatan.

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha, menyampaikan bahwa hingga saat ini terdapat 35 korban meninggal dan 10 orang yang dinyatakan hilang.

Lebih dari 7.800 orang dari 13 kota telah diungsikan ke tempat penampungan sementara. Namun, tidak ada korban WNI yang dilaporkan.

Kedutaan Besar Republik Indonesia di Seoul terus berkoordinasi dengan otoritas setempat dan komunitas Indonesia di Korea Selatan melalui Tim Gerak Cepat (Gercep) yang ada di setiap kelompok WNI.

KBRI Seoul juga telah mengimbau WNI di Korea Selatan untuk tetap waspada, mengikuti perkembangan situasi melalui informasi resmi dari otoritas setempat dan media, serta menghubungi hotline KBRI Seoul di nomor 010-5394-2546 dalam situasi darurat.

Imbauan yang sama juga disampaikan melalui aplikasi Safe Travel Kementerian Luar Negeri RI.

Berdasarkan data imigrasi Korea hingga 31 Mei, terdapat sekitar 47.304 WNI yang tinggal di Korea Selatan dengan visa tinggal selama lebih dari satu tahun.

Jumlah ini terdiri dari pekerja migran, pelajar, mahasiswa, profesional, dan WNI yang menikah dengan warga setempat.

Pemerintah Korea Selatan tetap mengeluarkan peringatan nasional terkait hujan lebat dan bahaya banjir di lebih dari 50 kota di seluruh negara.

Akibat hujan deras ini, total 32 orang dilaporkan tewas di seluruh Korea Selatan, sementara 10 orang masih hilang.

Ribuan warga dievakuasi dari rumah-rumah mereka yang rusak akibat hujan.

Pihak berwenang terus melakukan upaya penanganan bencana dan evakuasi warga yang terdampak.

Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti petunjuk dari otoritas setempat.

Semoga situasi segera membaik, korban jiwa tidak bertambah, dan bantuan dapat diberikan kepada mereka yang membutuhkan.