KABARKIBAR.ID- Rafi Azzamy, mahasiswa UMM yang ramai menjadi perbincangan publik media sosial dengan menyebut kampusnya durjana usai diterima di Unibraw dikabarkan mendapat somasi dari pihak UMM.

Rafi Azzamy merupakan mahasiswa prodi Hubungan Internasional UMM angkatan 2022, mengkritik yang dilayangkannya melalui unggahan akun Twitternya, menyebut UMM Durjana setelah  diterima di Universitas Brawijaya (Unbraw).

Menanggapi kritikan Rafi Azzamy yang menyebut UMM Durjana, pihak UMM melayangkan surat somasi kepada Rafi Azzamy atau Rafilsafat.

Surat somasi yang ditujukan UMM kepada Rafi Azzamy atau Rafilsafat perihal peringatan somasi dengan pencemaran nama baik.

Isi somasi UMM di antaranya yaitu memberikan peringatan atau somasi kepada Mohammad Rafi Azzamy terkait perbuatan pencemaran nama baik atau penghinaan melalui media sosial.

Dalam isi somasi surat tersebut, menerangkan bahwa pokok yang disampaikan kepada Rafi Azzamy atau Rafilsafat yaitu tentang tulisan utas yang ia buat dengan bahasa yang dipermasalahkan UMM.

Bahasa yang dipermasalahkan dan melanggar menurut UMM yaitu kata ‘toxic’ dan ‘durjana’.

Dalam isi surat tersebut mengutip tulisan Rafi Azzamy atau Rafilsafat dan menjabarkan makna dari dua kata ‘toxic’ dan ‘durjana’ yang dinilai sebagai pencemaran nama baik UMM.

Selain itu, tertulis pemberi somasi yaitu atas nama Kukuh Dwi Kurniawan dan Mohammad Isrok sebagai advokat dari Universitas Muhammadiyah Malang.

Sebelumnya, Rafi Azzamy  melalui akun Twitternya @rafilsafat mengaku mengikuti SNBT dan lolos masuk ke Universitas Brawijaya (UB).

Usai diterima di Universitas Brawijaya, ia dalam cuitan Twitter yang pertama kali ia unggah pada Sabtu, 24 Juni 2023 lalu, mengungkapkan keresahannya selama satu tahun kuliah di kampus UMM tersebut.

Selain menyebut kampus ‘Durjana’, Rafi Azzamy menyebut bahwa UMM adalah kampus toxic dengan segudang kekurangannya, seperti gedung jelek, dosen jarang masuk, birokrat penjilat, dan lain-lain.

Menurutnya, hal ini sangat menguras tenaga hingga membuatnya jarang muncul di media seperti sebelumnya.