Rektorat IPB University dengan cepat membentuk tim khusus untuk menangani insiden ini serta berupaya memastikan keselamatan di lingkungan kampus.
Korban dalam peristiwa ini adalah Laila Atika Sari, seorang mahasiswi Program Studi Pascasarjana S2 Ilmu Nutrisi dan Pakan di IPB.
Ia meninggal dunia akibat luka bakar yang dideritanya dalam kebakaran tersebut, saat sedang menjalankan penelitian di laboratorium.
Tim dokter di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) berupaya keras memberikan perawatan, namun takdir berkata lain.
Prof Arif Satria, Rektor IPB University, dalam keterangannya menyampaikan bahwa tiga tim khusus telah dibentuk untuk mengatasi permasalahan yang muncul akibat tragedi ini.
Tim-tim ini tak hanya akan menangani kasus kebakaran itu sendiri, tetapi juga berfokus pada langkah-langkah preventif dan evaluatif guna memastikan keselamatan dan keberlangsungan kegiatan di kampus.
Tim pertama, tim investigasi, akan berkolaborasi dengan pihak kepolisian untuk menggali kronologi peristiwa secara detail.
Mereka juga akan menelusuri prosedur baku (Standard Operating Procedure/SOP) yang terlibat dalam penelitian tersebut serta aspek-aspek penting lainnya yang mungkin terkait dengan kejadian tersebut.
Tujuannya adalah untuk memahami secara komprehensif apa yang sebenarnya terjadi.
Tim kedua, tim evaluasi laboratorium, akan melakukan inspeksi menyeluruh pada alat-alat dan fasilitas di semua laboratorium di IPB University.
Fokusnya adalah pada alat-alat laboratorium yang memiliki risiko tinggi dalam penggunaannya.
Langkah ini dilakukan untuk memastikan bahwa standar keselamatan dan peralatan telah terpenuhi dan sesuai.
Tim ketiga, tim keselamatan kerja di kampus, akan bertanggung jawab atas keselamatan dalam berbagai aspek kegiatan akademik, pengabdian pada masyarakat, serta kehidupan kampus secara keseluruhan.
Mereka juga akan memperhatikan ketertiban dan keselamatan lalu lintas.
Komposisi tim ini sebagian besar berasal dari Kantor Manajemen Risiko, yang akan menerapkan evaluasi berdasarkan panduan dan petunjuk pelaksanaan sistem manajemen laboratorium yang telah diadopsi.
Prof Arif Satria menegaskan bahwa langkah-langkah yang diambil oleh universitas ini bertujuan untuk memastikan seluruh laboratorium di IPB University dalam kondisi aman untuk kegiatan akademik.
Keselamatan kerja di semua aspek kehidupan kampus juga menjadi perhatian utama.
Melalui upaya ini, IPB University berharap dapat mencegah terulangnya insiden serupa dan mewujudkan lingkungan kampus yang aman dan produktif.
Tinggalkan Balasan