KABARKIBAR.ID- Viral! Pengusaha batik nanda di Pekalongan menggelar tradisi udik-udikan atau sebar uang puluhan juta rupiah di atas rumah hingga menyebabkan menelan korban luka-luka.

Pengusaha batik nanda yang diketahui  bernama Ramadhon (38) warga Kelurahan Jenggot, Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan, Jawa Tengah, menggelar tradisi udik-udikan dengan menyebar uang sekitar Rp35 juta dalam rangka tasyakuran 40 hari kelahiran anaknya yang nomor tiga.

Akibat tradisi udik-udikan tersebut, empat orang luka serta terinjak-injak hingga pingsan karena kekurangan oksigen.

Empat orang yang mengalami luka dan pingsan akibat tradisi udik-udikan yang dilakukan pengusaha batik di rujuk ke puskesmas terdekat.

Video tradisi udik-udikan dengan menyebar uang dari atap rumah viral di media sosial.

Unggahan video tradisi tersebut menyebar di Tiktok hingga Instagram.

Pertama kali unggahan video diunggah salah satu akun Instagram@beritapekalongan1, Minggu 9 Juli 2023.

Dalam video ungghan tersebut, terlihat ribuan orang baik anak-anak, ibu-ibu, orang dewasa berada di bawah rumah berebut uang.

Pada saat acara berlangsung, tuan rumah menyebar uang di enam titik, mulai dari atap rumah.

Ribuan warga yang sudah menunggu saling berebut uang dengan nominal pecahan Rp1.000 hingga Rp100 ribu rupiah.

Terlihat warga saling dorong méndorong agar bisa mendapatkan uang tersebut.

Tradisi udik-udikan yang dilakukan  Ramadhan dilakukan depan kantor Kelurahan Jenggot, Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan, Jawa Tengah.

Dalam ungghan video dijelaskan dalam narasi, “Udik-udikan neng ngarep Kel. Jenggot mau esuk kie lhur…. Ruamaee eee nemen.. (sebar uang di depan Kelurahan Jenggot tadi pagi). Infone total duwet ngasi Rp 35 juta yg disebarkan (infonya total yang sampai Rp 35 juta yang disebarkan).

Akibat membludaknya warga dań ada yang terluka, tradisi udik-udikan akhirnya  dihentikan Kapolsek Pekalongan Selatan AKP Aries Tri Hartanto.

“Benar, ada kegiatan udik-udikan di wilayah Jenggot. Tepatnya, di Jalan Pelita 3, RT 3 RW 9,” kata Aries Tri Hartanto.

Aries Tri Hartanto menjelaskan,  sebelum adanya kegiatan tersebut, pihaknya sudah mengimbau kepada pemilik rumah agar tidak dilaksanakan demi antisipasi hal-hal tidak diinginkan.

“Sudah kita persuasif melalui kepala kelurahan, babinsa, bhabinkamtibmas, tapi sohibul hajat atau yang memiliki acara tetap ngotot untuk tetap dilaksanakan.” ujar dia.

Pada saat pelaksanaan, kata Aries Tri Haertanto, akhirnya dihentikan.

“ Karena, ada beberapa korban yang pingsan dan dilarikan ke Puskesmas,” lanjutnya.

Menurut Kapolsek, kegiatan dihentikan sehingga tidak terjadi korban yang lebih banyak lagi.

“Korban sudah membaik. Tidak ada yang meninggal dunia. Kondisi korban semuanya sudah sehat. Ada korban empat orang, satu orang ibu-ibu dewasa, dan tiga anak-anak. Yang dua sudah diperbolehkan pulang,” ucap dia.

Pihaknya menambahkan, warga yang menggelar kegiatan selanjutnya akan diminta keterangan oleh anggota Satreskrim Polres Pekalongan Kota.