“Di pabrik kami (TMMIN), ada line (perakitan) baterai baru, welding Yaris Cross baru.”
“Selain itu, kami juga berinvestasi pada supplier berupa tooling dan sejenisnya.”
“Investasi tersebut tidak hanya untuk line kita tetapi juga untuk beberapa tooling di supplier,” kata Nandi.
“Jadi masih ada kapasitas (produksi). Buat menuju ke capacity up (menambah kapasitas produksi) sepertinya belum bisa.”
Sebenarnya rencana jangka panjang pasti ingin capacity up. Tapi saat ini sampau tahun 2025 belum ada rencanya buat capacity up.”
“Sekarang ini baru 70-80 persen yang terpakai,” katanya.
Diproduksi di dalam negeri, Toyota Yaris Cross memiliki nilai TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) sebesar 80 persen.
Sedangkan baterai yang digunakan memiliki nilai TKDN 40 persen, dengan cell baterai selalu didatangkan langsung dari Jepang.
Performa Mesin Toyota Yaris Cross Hybrid
Toyota membekali Yaris Cross Hybrid dengan 2 sumber tenaga, yakni mesin 2NR-VEX 4 silinder 1.5L dan motor listrik yang ditenagai oleh baterai lithium-ion.
Saat keduanya dipadukan, tenaga yang dihasilkan mencapai 110 tk.
Ini akan sedikit berbeda dengan varian reguler (non hybrid) yang hanya mampu menghasilkan 105 tk.
Akselerasi dari 20 km/jam hingga 100 km/jam dinilai cukup oke.
Kecepatan akselerasi yang baik juga didukung dengan penggunaan transmisi CVT yang cukup halus dalam menyalurkan tenaga ke roda depan.
Kecepatan yang baik juga dicapai pada saat kondisi kecepatan sedang (40 kpj) kemudian pedal ke bawah (kick down) untuk menyusul kendaraan yang lebih lambat.
Minim lag (jeda) terjadi sehingga pengendara akan sangat percaya diri saat menyalip.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan