KABARKIBAR.ID – Informasi cukup mengejutkan kembali datang dari Maskapai BUMN yang kabarnya akan dijadikan satu.

Maskapai yang dijadikan satu ini ada tiga maskapai milik negara, yakni Garuda Indonesia, Citilink, dan Pelita Air.

Garuda Indonesia, sebagai maskapai penerbangan full service, memiliki tarif yang jauh lebih tinggi dibandingkan Citilink dan Pelita Air yang merupakan maskapai berbiaya rendah atau Low Cost Carrier (LCC).

Alvin Lie, yang merupakan pengamat penerbangan menilai merger tiga maskapai pelat merah tidak bisa menurunkan tarif penerbangan.

“Tarifnya tidak akan turun,” ujarnya saat diminta tanggapan pada, Selasa, 22 Agustus 2023.

Ketiga maskapai ini memiliki kelas layanan berbeda dengan tarif dan target pasar berbeda.

Selama ini Garuda Indonesia menyasar konsumen kelas atas dengan layanan full service, Citilink menyasar konsumen kelas menengah, dan Pelita Air menyasar konsumen kelas menengah ke bawah.

Oleh karena itu, menurutnya penetapan tarif akan membingungkan karena aturan tarif batas atas maskapai full service dengan LCC berbeda.

Padahal, peraturan batas tarif pemerintah akan menentukan besaran harga tiket pesawat apakah naik atau turun.

“Izinnya juga beda karena untuk domestik tarifnya beda batas atas full service, medium dan LCC tarifnya beda-beda batas. Ini nanti jadinya seperti apa?” kata dia.

Selain itu, dari sudut pandang konsumen, pemilihan kelas penerbangan juga sulit dipahami jika ketiga maskapai ini digabungkan.