KABARKIBAR.ID- Kantor Imigrasi I Non-TPI Tangerang menangkap 3 Warga Negara Kemerun lantaran berupaya mengelabui petugas saat membuat paspor Indonesia.
Ketiga Warga Negara Kemerun ditangkap petugas Imigrasi saat hendak mengajukan paspor Indonesia digerai pelayanan Tangcity Mal, Tangerang Sabtu kemarin 10 September 2023.
Warga Negara Kemerun yang ditangkap berinisial CT dan OZM serta pendampingnya bernisial OCN.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Tangerang, saat dikonfirmasi membenarkan pengakapan yang dilakukan petugas terhadap Warga Negara Kemerun tersebut.
Menurut Rakha Sukma Purnama , mereka bertiga berupaya mengelabui petugas saat mengajukan paspor Indonesia.
“ Iya, ketiganya ditangkapnya petugas pada Sabtu kemarin. Petugas saat itu curiga karena CT dan OZM tidak bisa memberikan keterangan dengan benar,” kata Rakha Sukma Purnama.
Rakha Sukma Purnama menjelaskan, saat dilakukan wawancara terhadap Warga Negara Kemerun tersebut, petugas konter pelayanan paspor sudah curiga terhadap mereka.
“ Petugas kami curiga terhadap CT dan OZM, keduanya tidak bisa memberikan keterangan dengan benar sehingga petugas saat itu menunda untuk melanjutkan pelayanan permohonan paspor dan meminta untuk kembali ke Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Tangerang guna pemeriksaan lebih lanjut, ,” lanjut Rakha Sukma Purnama, Selasa 19 September 2023.
Kecurigaan petugas kepada ketiga Warga Negara kemerun, dilaporkan dan berkoordinasi dengan Seksi Intelijen dan Penindakan Keimigrasian untuk dilakukan pendalaman terhadapa dokumen mereka.
Ternyata hasilnya memang dokumen palsu, didapati ketiganya bukan warga negara Indonesia.
“Ketiga orang tersebut mengaku berkewarganegaraan Kamerun, yang bersangkutan belum pernah melakukan pendaftaran ataupun permohonan kewarganegaraan dan pewarganegaraan dan tidak memiliki Surat Keputusan Kewarganegaraan serta belum pernah di ambil sumpah untuk menjadi Warga Negara Indonesia,” kata Rakha Sukma Purnama.
Sementara itu, Kasi Inteldakim Imgrasi Kelas 1 Non TPI Tangerang, B. Oni Armadya, menyebutkan akhir-akhir ini sedang banyak modus serupa yang terjadi.
Dalam mengungkap kasus ini, petugas juga sempat kesulitan karena bahasa para pelaku fasih berbahasa Indonesia.
” Emang lagi ramai WN asing khususnya dari Afrika mengajukan mencoba WN Indonesia secara tidak seharusnya, ini terjadi di beberapa Kanim juga,” ucapnya.
B. Oni Armadya mengaku rempat kesulitan dari awal lantaran Bahasa Indonesia mereka fasih luar biasa .
“ Mungkin mereka sudah tinggal bertahun-tahun tinggal di Indonesia, seringa bahasa mereka fasih sekali,” tambahnya.
Tinggalkan Balasan