KABARKIBAR.ID – Beberapa waktu yang lalu, publik diramaikan oleh kabar tentang kerugian Mandalika pada ajang balap motor WSBK.

Terkait dengan kerugian pada sirkuit Mandalika, hal ini mendapat pandangan yang berbeda dari Erick Thohir dan Sandiaga Uno.

Proyek besar pembangunan wilayah Mandalika di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) rupanya menyisakan setumpuk utang.

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengelola wilayah itu juga kesulitan membayar cicilan pinjaman yang jatuh tempo dalam waktu dekat.

Sekadar diketahui, pengembang kawasan Mandalika adalah PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), perusahaan ini tergabung dalam perusahaan BUMN PT Avias Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney.

Selain itu, karena ketidaktepatan perhitungan, balapan internasional seperti World Superbike (WSBK) hingga MotoGP, mengakibatkan kerugian finansial bagi ITDC karena tidak sesuai dengan jumlah target yang ditetapkan.

Manajemen InJourney mengumumkan bahwa sebagai akibat langsung dari mandat pemerintah untuk mengembangkan Mandalika, ITDC kini berutang sebesar Rp. 4,6 triliun.

Untuk secara detailnya, untuk utang dalam jangka yang pendek (short term liabilities) senilai Rp. 1,2 triliun, dan sedangkan untuk utang jangka panjang (long term liabilities) senilai Rp. 3,4 triliun.

Bahkan arus uang kas pun juga tak mampu membayar utang jangka pendek yang akan segera jatuh tempo.

Agar tidak menggoyahkan perekonomian, InJourney baru-baru ini meminta DPR dan pemerintah untuk menyetujui penambahan dana APBN melalui Penyertaan Modal Negara (PMN).

Berikut ini adalah pandangan dari Menteri BUMN, Erick Thohir, tentang kerugian dari pengembangan sirkuit Mandalika.

Tentang Kerugian Mandalika, Erick Thohir Bilang untuk Hapus WSBK

Menanggapi kerugian yang dialami ITDC dalam penyelenggaraan balapan di sirkuit Mandalika, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan solusinya adalah menghapus World Superbike (WSBK) dari kalender Mandalika.