Para wajib militer ini dapat dikerahkan untuk mempertahankan Rusia dari ancaman, meskipun tingkat pelatihan dan perlengkapannya lebih rendah.
Selain itu, Rusia memiliki unit pengawal khusus yang bertugas melindungi petinggi Rusia, termasuk Kremlin dan Presiden Putin.
Unit ini dikenal dengan sebutan FSO (Federalnaya Sluzhba Okhrany) dan jumlah personelnya sekitar 50.000 orang.
FSO dianggap sebagai pengawal “Praetorian” yang bertanggung jawab atas keamanan internal dan eksternal.
Dengan perbandingan kekuatan ini, situasi konflik antara pasukan Wagner yang memberontak dan militer Rusia semakin kompleks.
Pertempuran ini tidak hanya melibatkan jumlah personel, tetapi juga faktor kualitas pelatihan, persenjataan, dan strategi militer yang diterapkan oleh kedua belah pihak.
Perkembangan selanjutnya akan menentukan dampaknya terhadap situasi keamanan di wilayah tersebut.
Asal Muasal Wagner Group
Grup Wagner, juga dikenal sebagai Wagner Group, adalah sebuah perusahaan swasta Rusia yang beroperasi di berbagai sektor, termasuk sektor militer dan keamanan.
Didirikan pada tahun 2014 oleh Dmitry Utkin, perusahaan ini memiliki kantor pusat di St. Petersburg, Rusia.
Sejarah Grup Wagner bermula sebelum pendiriannya, dengan pembentukan sebuah kelompok paramiliter dan perusahaan militer swasta yang bernama Slavonic Corps di Hong Kong pada tahun 2013 oleh dua anggota perusahaan keamanan swasta Rusia.
Slavonic Corps mendapatkan penugasan pertamanya di Suriah di bawah pimpinan Moran Security Group.
Pada saat itu, Rusia meminta bantuan kelompok tersebut untuk membantu pemerintah Suriah dalam memerangi kelompok ISIS.
Namun, Moran Security Group dianggap tidak kompeten dan kemudian digantikan oleh Slavonic Corps, yang kemudian menjadi cikal bakal Grup Wagner.
Namun, upaya Slavonic Corps dalam membantu pemerintah Suriah dianggap gagal karena masalah logistik dan koordinasi yang buruk.
Akibatnya, prajurit yang selamat dikembalikan ke Rusia dan kemudian menjadi bagian dari Grup Wagner.
Menurut artikel ilmiah yang ditulis oleh Christopher Faulkner dengan judul “Undermining Democracy and Exploiting Clients: The Wagner Group’s Nefarious Activities in Africa,” saat ini diperkirakan Grup Wagner memiliki sekitar 50.000 personel tentara bayaran.
Mayoritas dari mereka adalah mantan narapidana di penjara Rusia.
Grup Wagner telah terlibat dalam berbagai operasi di luar Rusia, termasuk di Suriah, Ukraina, dan beberapa negara di Afrika.
Mereka telah terlibat dalam konflik militer dan konflik bersenjata di berbagai daerah, sering kali beroperasi sebagai pasukan bayaran yang mendukung kepentingan Rusia.
Namun, keberadaan dan operasi Grup Wagner seringkali dikelilingi oleh kontroversi dan kerahasiaan. Mereka dikritik karena kurangnya akuntabilitas, pelanggaran hak asasi manusia, dan campur tangan dalam konflik internasional.
Meskipun perusahaan ini beroperasi secara swasta, banyak yang menduga adanya keterlibatan pemerintah Rusia dalam mendukung dan menggunakan Grup Wagner untuk mencapai tujuan-tujuan geopolitiknya.
Tinggalkan Balasan