– 6,5% atau lebih tinggi pada dua tes terpisah menandakan diabetes tipe 2.
2. Tes Gula Darah Acak
Tes ini dilakukan tanpa memperhatikan waktu makan terakhir.
Hasil tes yang menunjukkan kadar gula darah 200 mg/dL (11,1 mmol/L) atau lebih tinggi dapat menandakan seseorang mengidap diabetes.
3. Tes Gula Darah Puasa
Tes ini dilakukan setelah pasien berpuasa semalaman.
Hasil tes diinterpretasikan sebagai berikut:
– Kurang dari 100 mg/dL (5,6 mmol/L) adalah normal.
– Rentang 100 hingga 125 mg/dL (5,6 hingga 6,9 mmol/L) menandakan kondisi pra-diabetes.
– 126 mg/dL (7 mmol/L) atau lebih tinggi pada dua tes terpisah dapat menunjukkan diabetes tipe 2.
4. Tes Toleransi Glukosa Oral
Tes ini sering digunakan selama kehamilan.
Sebelum tes dilakukan, pasien harus berpuasa semalaman dan meminum cairan manis.
Kemudian, kadar gula darah diperiksa secara berkala selama dua jam ke depan. Hasil tes diinterpretasikan sebagai berikut:
– Kurang dari 140 mg/dL (7,8 mmol/L) adalah normal.
– Rentang 140 hingga 199 mg/dL (7,8 hingga 11,0 mmol/L) menandakan pra-diabetes.
– 200 mg/dL (11,1 mmol/L) atau lebih tinggi setelah dua jam menunjukkan diabetes.
Selain melakukan tes di atas, prosedur penyaringan juga bisa dilakukan pada orang dewasa berusia 45 tahun atau lebih, serta pada kelompok-kelompok risiko tertentu.
Dengan melakukan pemeriksaan rutin dan deteksi dini, seseorang dapat lebih siap menghadapi diabetes tipe 2 dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat.
Pencegahan menjadi kunci utama dalam mengatasi diabetes tipe 2, terutama bagi penderita pra-diabetes.
Perubahan gaya hidup yang lebih sehat dapat memperlambat atau bahkan menghentikan perkembangan menjadi diabetes tipe 2.
Beberapa langkah yang dapat diambil untuk menjaga kesehatan dan mencegah diabetes adalah:
1. Konsumsi Makanan Sehat
Pilih makanan yang rendah lemak dan kalori, serta tinggi serat.
Fokus pada buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian dalam menu harian untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil.
2. Aktivitas Fisik yang Teratur
Bergerak aktif dengan melakukan aktivitas aerobik dalam intensitas sedang hingga berat selama 150 menit atau lebih dalam seminggu, seperti jalan cepat, bersepeda, lari, atau berenang.
Aktivitas fisik ini membantu tubuh menggunakan glukosa sebagai sumber energi dengan lebih efisien.
3. Menjaga Berat Badan yang Sehat
Menurunkan berat badan dan mempertahankannya dalam batas yang sehat dapat menunda perkembangan pra-diabetes menjadi diabetes tipe 2.
Jika sudah didiagnosis pra-diabetes, upayakan untuk menurunkan 7 hingga 10 persen dari berat badan saat ini untuk mengurangi risiko diabetes.
4. Pemantauan Kadar Gula Darah
Lakukan pemantauan kadar gula darah secara teratur untuk mengetahui kondisi kesehatan dan respons tubuh terhadap pola hidup yang lebih sehat.
Kadar gula darah yang terkontrol membantu mencegah gejala-gejala diabetes yang lebih parah.
5. Konsultasi dengan Dokter
Jika terdiagnosis pra-diabetes atau memiliki faktor risiko diabetes tipe 2.
Jadwalkan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang langkah-langkah pencegahan yang sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.
Dalam beberapa kasus, dokter mungkin merekomendasikan obat oral untuk menurunkan risiko diabetes tipe 2.
Hal terutama untuk orang dewasa atau lansia yang mengalami obesitas dan sulit menurunkan kadar gula darah dengan perubahan gaya hidup saja.
Penting untuk mengikuti anjuran dokter dengan disiplin dan terus mengambil langkah kecil menuju hidup yang lebih sehat untuk mengurangi risiko diabetes tipe 2 dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan