Klarifikasi Pihak LRT Jabodebek

Aturan merekam di kawasan light rail transit (LRT) Jabodebek menjadi perbicangan publik dan viral dimedia sosial pihak  LRT Jabodebek memberi tanggapan.

Manajer Humas LRT Kuswardoyo mengatakan, bahwa pengumuman aturan memotret dan merekam tanpa ijin yang sempat menghebohkan media sosial ada kesalahan pemasangan stiker pengumuman tersebut.

“ Ada kesalahan pemasangan stiker yang berisi soal larangan memotret dan merekam di area LRT yang ditempel ditembok,” kata Kuswardoyo.

Kuswardoyo menjelaskam, informasi yang tertulis di stiker itu salah pasang, seharusnya stiker informasi larangan pengambilan gambar dan video tersebut ternyata tidak ditempel di lokasi yang semestinya.

Indormasi larangan pada stiker, pihaknya sudah mencopotnya.

“Mohon maaf, itu kesalahan pemasangan, larangan itu dimaksud hanya untuk area terbatas saja, itu langsung kami copot karena memang salah lokasi penempelan stikernya,” kata Kuswardoyo.

Kuswardoyo kemudian menjelaskan aturan memotret dan merekam di kawasan LRT Jabodebek, bahwa penumpang diperbolehkan untuk merekam.

Hanya saja, ada beberapa area yang dilarang untuk difoto dan mereka.

” Larangan itu bukan untuk semua area, hanya beberapa area yang berbahaya dilarang untuk diambil foto dan direkam,” jelas Kuswardoyo.

Beberapa area yang dilating, kata Kuswardoyo diantaranya area Operation Control Center (OCC), Depo, dan sejumlah area lainnya.

“ Hal itu dianggap akan membahayakan operasional kereta LRT Jabodebek,” lanjutnya.

Jika ada seseorang yang ingin mengambil foto dan mereka untuk kebutuhan peliputan tau penelitian, harus melakukan izin terlebih dahulu ke unit Hubungan Masyarakat (Humas) LRT.

LRT Gagal Launcing 18 Agustus 2023

Lintas Rel Terpadu Jabodebek atau yang disingkat LRT Jabodebek adalah lintas rel terpadu yang berada di daerah Jabodebek.

Sesuai namanya, lintas rel terpadu ini melayani daerah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi yang termasuk dalam DKI Jakarta dan Jawa Barat.

Sistem LRT akan akan dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia.

Pembangunan LRT Jabodebek melibatkan empat BUMN yakni PT Adhi Karya, PT Len Industri, PT INKA, dan PT Kereta Api Indonesia.

Layanan LRT Jabodebek telah mengadakan uji coba operasional dibagi 2 tahap, dimulai tanggal 12 s.d 26 Juli 2023 untuk pihak Kementerian Perhubungan, Direktorat Jenderal Perkeretaapian, jurnalis, dan komunitas.

Sedangkan tanggal 27 Juli s.d 15 Agustus 2023 akan diuji coba untuk masyarakat umum yang sudah mendaftar melalui formulir daring.

Operasional secara komersial akan diperkirakan pada 18 Agustus 2023, satu hari setelah HUT Kemerdekaan RI ke-78 tahun bersama dengan operasional Kereta Cepat Jakarta Bandung.

Namun pengoperasian LRT Jabodebek dipastikan mundur dari jadwal yang seharusnya.

Padahal, LRT sebelumnya direncanakan beroperasi pada 18 Agustus 2023, tepat satu hari setelah HUT ke-78 RI.

Pengoperasian LRT Jabodebek mundur karena karena sistem masih disempurnakan dan mempertimbangkan keamanan jembatan lengkung panjang Gatot Subroto.