Berikut unggahan lengkap Menteri Keuangan Sri Mulyani:

“Terima kasih atas simpati, doa,kata-kata bijak, dan dukungan moral semua pihak dalam menghadapi musibah ini.”

“Saya memahami membangun Indonesia adalah pejuangan yang tidak mudah, terjal dansering berbahaya. Para pendahulu kita telah melalui itu.”

“Politik adalah perjuangan bersama untuk tujuan mulia kolektif bangsa, tetap dengan etika dan moralitas yang luhur.”

“Sebagai pejabat negara saya  disumpah untuk menjalankan UUD 1945 dan semua UU. Ini bukan ranah atau selera pribadi. UU disusun melibatkan pemerintah, DPR, DPD, dan partisipasi masyarakat secara terbuka dan transparan.”

“Apabila publik tidak puas dan hak konsitusi dilanggar UU -dapat dilakukan Judicial Review (sangat banyak) le Mahkamah Konstitusi. Bila Pelaksanaan UU menyimpang dapat membawa perkara ke pengadilan hingga ke Mahkamah Agung. Itu sistem demokrasi Indonesia yang beradab. Pasti belum atau tidak sempurna. Tugas kita terus memperbaiki kualitas demokrasi dengan beradab tidak anarki, intimidasi serta represi.”

“Tugas negara harus dilakukan dengan amanah, kejujuran, integritas, kepantasan dan kepatuhan, profesional, transparan, akuntabel, dan jelas kami dilarang korupsi. Ini adalah kehormatan dan sekaligus tugas luar biasa mulia. Tugas tidak mudah dan sangat kompleks, memerlukan wisdom -empati, kepekaan mendengar dan memahai suara masyarakat karena ini menyangkut nasib rakyat Indonesia dan masa depan bangsa Indonesia.”

Terima kasih kepada seluruh masyarakat umum, termasuk netizen, guru, dosen, mahasiswa, media massa, pelaku usaha UMKM, koperasi, usaha besar, dan semua pemangku kepentingan yang terus menerus menyampaikan masukan, kritikan, dan sindiran bahkan makian, juga nasihat. Juga doa dan semangat untuk kami berbenah diri. Itu adalah bagian dari proses pembangunan Indonesia. Mari kita jaga dan bangun Indonesia bersama tidak merusak, membakar, menjarah, memfitnah, pecah belah, kebencian, kesombongan, dan melukai dan mengkhianati perasaan publik.”

“Kami mohon maaf, pasti banyak sekali kekurangan. Bismillah, kami perbaiki terus menerus. Semoga Allah SWT memberkahi dan melindungi Indonesia” 

“Jangan pernah lelah mencintai Indonesia.”

“Jakarta, 31 Agustus 2025″

Al Khawarizmi
Editor
Al Khawarizmi
Reporter