Ada indikasinya sebelumnya bus tersebut kecelakaan akibat masalah pada pengereman yang dimainkan oleh seorang anak kecil.
Hal itu lantas dibantah oleh pihak kepolisian dan korban.
Senior Investigator KNKT, Ahmad Wildan melakukan pemeriksaan dengan mengecek rem pada bus naas tersebut.
Dalam penyelidikannya, posisi rem tangan bus tersebut mengunci.
Selain itu juga posisi pada ban belakang tidak bergerak yang artinya bahwa rem bekerja dengan semestinya.
Walaupun dilihat kalau rem tersebut bekerja, untuk kekuatan tahannya masih diperiksa untuk informasi lebih lanjut.
“bus tersebut masih tergolong baru karena produksi tahun 2020 dan Kir juga masih berlaku.” Katanya pada Selasa, 9 Mei 2023.
Dia juga membantah kalau rem tangan bus tersebut dimainkan oleh anak kecil.
“saya melihatnya seperti itu untuk sementara. Tapi tetap saja saya akan akan melihat perkembangan selanjutnya. Kalau dari data kami, sedari awal tidak menemukan indikasi anak kecil yang main-main dengan rem tangan atau handbrake.” Katanya.
Ahmad Wildan juga menduga posisi bus tersebut yang di parkir di jalan menurun sehingga jumlah penumpang bus yang di dalam mengakibatkan bus berjalan dengan sendirinya ke arah bawah.
Kondisi lokasi parkir atau kontur yang berupa tanah gembur dan bukan aspal juga menjadi salah satu penyebab karena membuat penahan roda akan tenggelam.
Beban penumpang yang berlebih menyebabkan roda melorot, sehingga roda belakang bisa berputar perlahan.
Karena tidak ada sopir atau kernet di ruang kemudi, tidak diketahui bahwa bus itu bergerak lambat sebelum tergelincir dan terjun ke sungai.
***
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan