KABARKIBAR.ID – Narkoba jaringan internasional yang berada di perumahan elit Tangerang, sukses dibongkar Bareskrim Polri.

Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri dan Direktorat Jenderal (Ditjen) Bea Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) membongkar jaringan internasional pabrik narkoba di Kabupaten Tangerang dan dari Semarang. 

Dalam penggerebekan yang ada di Tangerang, polisi menyita puluhan ribu butir ekstasi yang belum dibagikan  dan diedar para tersangka.

Agus Andrianto, selaku Kabareskrim Polri Komjen dalam penjelasannya, polisi awalnya mendapat informasi adanya kiriman mesin cetak tabet dari luar negeri dan ada bahan kimia pentylon.  

Mesin percetakan itu dicurigai digunakan untuk mencetak ekstasi. 

“Direktorat Tindak Pidana Narkoba (Dittipidnarkoba) Bareskrim Polri telah mendapat informasi adanya pengiriman mesin cetak tablet dari luar negeri dan bahan kimia jenis pentylon serta bahan prekursor lainnya akan digunakan dalam produksi narkoba penghasil ekstasi di Indonesia,” kata Agus saat menyampaikan laporannya di jumpa pers di Kabupaten Tangerang, Jumat, 2 Juni 2023.

Agus mengatakan, polisi dan bea cukai, akan melakukan kerja sama untuk melakukan penyelidikan laporan tersebut. 

Karenanya, barang yang dikirim diduga merupakan alat dan bahan di lokasi pabrik ekstasi didirikan.  

Dua Tersangka Narkoba di Tangerang

Pabrik gelap tempat pembuatan ekstasi ini berlokasi di kawasan perumahan Lavon Swan City Cluster Escanta 2, Sindang Jaya, ini merupakan kawasan perumahan elit di daerah Kabupaten Tangerang, Banten. 

Di Tangerang, dua tersangka dengan inisial TH (39) dan N (28) ditangkap. 

Mereka mengaku disuruh orang berinisial B.

“B, saat ini masih berstatus sebagai DPO (Daftar Pencarian Orang), untuk bekerja sama sebagai koki ekstasi di Clandestine Lab yang lokasinya di Kabupaten Tangerang dan masing-masing orang dibayar Rp. 500.000,” ujarnya.

Setelah itu, Agus memaparkan barang bukti yang diperoleh dari pabrik ekstasi yang berkedok rumah tersebut.  

Puluhan Ribu Butir Narkoba Jenis Ekstasi

Agus mengatakan, ada puluhan ribu butir pil ekstasi yang belum didistribusikan di pabrik tersebut.