“Tetapi, kami merasa bahwa itu tidak sama sekali memngaruhi euforia masyarakat yang menyambut Kontingen SEA Games 2023. Kirab ini milik semua kintingen dan masyarakat yang menyambut mereka!” Tegasnya.
Dito menambahkan, wajar saja jika ada yang lebih tertarik pada satu atau mungkin lebih olahraga, sekaligus cemburu.
Namun, Dito memastikan para penonton kirab juga bangga dengan prestasi di cabang olahraga lain.
“Kita untuk juara umum ada tujuh cabor dan kami memiliki empat atau lima dari kami membuat sejarah, seperti bola basket putri setelah 64 tahun akhirnya memenangkan medali emas, sepak bola dalam 32 tahun, hoki putra baru sekali memenangkan medali emas dalam turnamen, kriket baru sekali, dan atletik di nomor 4×100 meter yang butuh waktu 12 tahun bagi kami untuk meraih emas lagi,“ kata Dito.
“Jadi, di SEA Games ini, banyak target yang sudah lama tidak tercapai akhirnya tercapai, puncaknya pada angka tertinggi medali emas dalam 20 tahun terakhir,” ujarnya menambahkan.
“Kami percaya setiap orang yang hadir hari ini untuk merayakan mereka yang telah berjasa bagi olahraga Indonesia,” kata Dito.
Intinya, Kemenpora adalah rumah bagi semua cabang olahraga dan tidak pernah meng’anakemas’kan cabor apapun.
Tujuan baik diadakannya kirab ini adalah untuk mewadahi antusiasme Indonesia dengan mengungkapkan rasa bangga kepada seluruh atlet SEA Games 2023 sebagai pahlawan olahraga.
Dito berharap, ini juga bisa menjadi budaya di setiap federasi olahraga untuk mendukung dan seluruh masyarakat bisa memberi apresiasi tanpa diskriminasi.
Tidak ada tempat bagi diskriminasi dalam semangat olahraga persatuan bangsa. Apresiasi seratus persen bagi mereka yang memberikan dharma bhaktinya.
“Kirab Juara Kontingen SEA Games 2023 ini merupakan momen penting untuk merayakan prestasi para atlet yang telah menunjukkan achievement, keunggulan dan dedikasi dalam olahraga,” kata Dito.
“Semua atlet, semua olahraga, apapun itu, semua di sini adalah pejuang dan pahlawan yang harus dihormati dan diapresiasi atas upaya luar biasa dalam mempersiapkan dan bertanding di SEA Games,” imbuhnya.
“Saya berharap federasi olahraga lain dan seluruh masyarakat dapat mengikuti dan menjadikan budaya untuk dapat menghargai atletnya, bahwa mereka semua adalah pahlawan di hati semua. Baik masyarakat Indonesia maupun Kemenpora akan selalu menjadi rumah bersama!” kata Dito sekaligus mengakhiri.
Tinggalkan Balasan