KABARKIBAR.ID- Tegangnya situasi antara Korea Utara (Korut) dan Amerika Serikat (AS) semakin terasa setelah seorang prajurit Kelas 2 AS bernama Travis King secara sukarela memasuki wilayah Korea Utara dari desa perbatasan Panmunjom di Korea Selatan (Korsel).
Korut menunjukkan sikap diamnya terhadap masuknya tentara AS yang sangat tidak biasa tersebut ke wilayahnya, yang mana perbatasan antara Korsel dan Korut selalu dijaga ketat.
Hingga saat ini, belum ada kabar resmi dari pihak Korea Utara mengenai nasib Prajurit Kelas 2 AS Travis King.
Ia diyakini melintasi perbatasan dan berada di wilayah Korut pada Selasa, 18 Juli 2023, selama tur di desa perbatasan Panmunjom.
Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, telah mengkonfirmasi insiden tersebut pada hari yang sama, menyatakan bahwa seorang anggota aktif dari militer AS dengan sengaja melintasi perbatasan antara kedua negara tanpa izin.
Dalam konferensi pers pada Rabu, 19 Juli 2023, Menteri Austin menyampaikan, “Kami masih dalam tahap awal penyelidikan, namun yang kami ketahui adalah bahwa salah satu anggota layanan kami dengan sengaja dan tanpa izin melintasi garis demarkasi militer.”
Pihak AS tengah melakukan pemantauan dan penyelidikan dengan cermat, serta bekerja untuk memberitahu keluarga dan pihak terkait terkait dengan insiden ini.
Meskipun demikian, ada peluncuran dua rudal balistik jarak pendek dari Korea Utara ke laut timurnya pada Rabu pagi.
Meskipun tidak ada konfirmasi langsung, analis meyakini bahwa peluncuran rudal ini mungkin lebih terkait dengan kunjungan kapal selam bersenjata nuklir AS di kota pelabuhan Busan pada hari sebelumnya.
Kunjungan ini merupakan kunjungan pertama kapal selam bersenjata nuklir AS ke Korea Selatan sejak awal 1980-an.
Menurut Yang Moo-jin, Presiden Universitas Kajian Korea Utara di Korea Selatan, kemungkinan Korea Utara akan menggunakan kejadian prajurit AS yang melintasi perbatasan untuk tujuan propaganda dalam jangka pendek dan kemudian sebagai alat tawar-menawar dalam jangka menengah hingga jangka panjang.
Situasi ini semakin menegangkan dan memerlukan perhatian serius dari kedua negara untuk mencegah eskalasi yang lebih lanjut.
Hubungan antara Korea Utara dan Amerika Serikat selalu menjadi sorotan internasional karena kompleksitasnya.
Setiap tindakan harus dihadapi dengan bijaksana dan dilakukan dengan pertimbangan matang untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan.
Selain itu, komunikasi dan diplomasi yang efektif juga penting untuk mengurangi ketegangan dan mencegah konflik yang lebih luas.
Prajurit AS Travis King Mencuri Perhatian Dunia dengan Melintasi Perbatasan ke Korea Utara dari Korea Selatan
Prajurit AS bernama Travis King, yang berusia 23 tahun, telah menjadi sorotan setelah melintasi perbatasan dari Korea Selatan (Korsel) ke Korea Utara (Korut).
Travis King merupakan seorang pengintai kavaleri dengan Divisi Lapis Baja ke-1 dan sebelumnya telah menjalani hampir dua bulan di penjara di Korsel karena penyerangan, menurut laporan yang beredar.
Pada tanggal 10 Juli, dia dibebaskan dari penjara dan dipulangkan ke Fort Bliss, Texas, AS, pada hari Senin.
Namun, ketika sampai di bandara di Korea Selatan, King tiba-tiba berubah arah dan memutuskan untuk melintasi perbatasan ke Korut dengan berlari dari desa perbatasan Panmunjom pada Selasa sore.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan