Namun, bakat Sinead O’Connor tak bisa tertahan.

Ia membuat debut album berjudul “The Lion and the Cobra” yang dirilis pada tahun 1987.

Namun, popularitasnya meroket tiga tahun kemudian setelah merilis album keduanya berjudul “I Do Not Want What I Haven’t Got,” yang berhasil terjual sebanyak 7 juta kopi di seluruh dunia.

Album ini berhasil mencetak hit global berkat salah satu lagunya yang berjudul “Nothing Compares 2 U,” yang ditulis oleh musisi legendaris, Prince.

Berkat lagu ini, Sinead O’Connor dinobatkan sebagai nomor satu single di seluruh dunia dalam ajang Billboard Music Awards pada tahun 1990.

Suara unik Sinead dengan cengkok seksi membawanya meraih empat nominasi Grammy Awards saat itu.

Meskipun begitu, ia memilih untuk tidak hadir dalam acara tersebut.

Nama Sinead O’Connor semakin mencuat saat tampil di acara Saturday Night Live pada tanggal 3 Oktober 1992.

Saat itu, ia menyanyikan lagu “War” karya Bob Marley dalam versi acapella.

Namun, aksi mengejutkan dilakukannya saat ia menunjukkan foto Paus Yohanes Paulus II dan tiba-tiba merobeknya di hadapan kamera.

Aksinya tersebut merupakan protes atas kasus pelecehan seksual terhadap anak-anak yang terjadi di dalam gereja Katolik.

Setelah aksi kontroversialnya itu, beberapa orang menyebut bahwa karier Sinead O’Connor meredup.

Beberapa penggemarnya merasa kecewa dengan aksi tersebut, yang dianggap melukai perasaan umat Katolik.

Namun, Sinead O’Connor membantah bahwa aksinya tersebut yang membuat kariernya meredup.

Ia mengungkapkan pandangannya dalam buku berjudul “Rememberings” yang dirilis pada tahun 2021.

Dalam buku tersebut, Sinead juga mengumumkan pengunduran dirinya dari dunia musik dan konser tur.

Namun, keputusannya tersebut tidak berlangsung lama, karena ia kemudian menyatakan bahwa ia masih mencintai pekerjaannya dalam bermusik dan merilis lagu-lagu.

Ia menyatakan bahwa sebagai seorang wanita berbakat, ia ingin terus mencari nafkah melalui musik.

Tidak hanya melalui kiprahnya di dunia musik, Sinead O’Connor juga membuat keputusan besar dalam kehidupannya pada Oktober 2018.

Ia mengumumkan bahwa dirinya telah masuk Islam dan mengganti namanya menjadi Shuhada Davitt Shadaqat.

Keputusannya untuk menjadi mualaf merupakan hasil dari perjalanan spiritualnya dan dipandu oleh ulama Sunni, Syekh Umar Al-Qadri, ketika ia mengucapkan syahadat.