– Laut Maluku
– Perairan Bitung hingga Kepulauan Sitaro
– Perairan Kepulauan Sangihe hingga Talaud
– Perairan utara Halmahera
– Laut Halmahera
– Perairan utara Jayapura hingga Sarmi
– Perairan Sorong bagian selatan
– Perairan Misool
– Samudra Pasifik utara Halmahera hingga Papua
Selain gelombang laut, Siklon Tropis Khanun juga berpotensi menyebabkan curah hujan sedang hingga lebat di beberapa wilayah, seperti Kalimantan Utara.
Oleh karena itu, peringatan dini dari BMKG menjadi sangat penting bagi masyarakat dan pihak berwenang untuk mengambil tindakan pencegahan dan antisipasi guna mengurangi dampak yang mungkin ditimbulkan oleh fenomena cuaca ini.
Tidak hanya mengancam wilayah Indonesia, Siklon Tropis Khanun juga memiliki dampak yang cukup signifikan di beberapa negara lain.
Salah satu contoh adalah pengaruhnya terhadap Korea Selatan. Badai Tropis Khanun menjadi badai pertama yang secara langsung mempengaruhi Korea pada Musim Taifun Pasifik 2012.
Dalam sejarah pergerakannya, Khanun adalah badai bernama ke-8, badai tropis gawat ke-3, dan secara keseluruhan merupakan siklon tropis ke-13 yang dimonitor oleh Badan Meteorologi Jepang (JMA) sepanjang tahun 2012.
Pada saat badai ini melanda Korea Selatan, dampak yang ditimbulkan cukup besar.
Hujan deras dan angin kencang menyebabkan kerusakan rumah dan infrastruktur.
Akibatnya, beberapa penerbangan internasional dan perjalanan feri dibatalkan untuk mengantisipasi dampak yang lebih besar.
Kerusakan yang terjadi meliputi bangunan umum, jalan, jembatan, dan kereta api.
Banjir pun merendam ribuan rumah, menyebabkan banyak orang kehilangan tempat tinggal.
Kemudian, dampak dari Siklon Tropis Khanun terhadap Korea Utara juga tidak bisa diabaikan.
Banjir yang disebabkan oleh badai ini mengakibatkan korban tewas, kerusakan bangunan dan infrastruktur, serta kerugian ekonomi yang signifikan.
Pemerintah Korea Utara bersama lembaga internasional seperti PBB terus berupaya memberikan bantuan dan dukungan kepada para korban yang terdampak oleh badai ini.
Pentingnya pemantauan dan peringatan dini terhadap fenomena cuaca ekstrem seperti Siklon Tropis Khanun menjadi hal yang tidak bisa diabaikan.
Kehadiran teknologi dan informasi yang akurat dapat membantu masyarakat dan pihak berwenang untuk mengambil langkah-langkah yang tepat guna mengurangi risiko dan kerugian yang mungkin timbul akibat dampak cuaca yang ekstrem tersebut.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan