Dengan adanya informasi ini, diharapkan masyarakat dapat lebih siap menghadapi potensi dampak buruk yang mungkin ditimbulkan oleh siklon tropis tersebut.
Masyarakat di wilayah-wilayah yang berpotensi terdampak oleh Siklon Tropis Doksuri diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti perkembangan informasi terkini dari BMKG.
Peringatan Dini BMKG, Potensi Gelombang Tinggi di Berbagai Wilayah Perairan
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali mengeluarkan peringatan dini terkait potensi gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada tanggal 27 hingga 28 Juli 2023.
Menurut laporan BMKG, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara cenderung bergerak dari arah selatan menuju barat daya dengan kecepatan angin berkisar antara 6 hingga 25 knot.
Sementara itu, di wilayah Indonesia bagian selatan, pola angin dominan bergerak dari arah timur menuju tenggara dengan kecepatan angin berkisar antara 6 hingga 27 knot.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di beberapa lokasi, seperti Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten, Selat Lombok bagian utara, Laut Bali, Laut Sumbawa, Selat Makassar, perairan selatan Merauke, dan Laut Arafuru.
Dengan pola angin seperti itu, berbagai wilayah perairan di Indonesia berpotensi mengalami gelombang tinggi dengan ketinggian mencapai 4.0 hingga 6.0 meter.
Wilayah yang berpotensi terdampak oleh gelombang sangat tinggi ini.
Wilayah tersebut meliputi perairan barat Kepulauan Mentawai, perairan Pulau Enggano, perairan barat Lampung, Samudra Hindia barat Kepulauan Nias hingga Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan.
Selanjutnya, perairan selatan Banten – Jawa Barat, perairan selatan Jawa Tengah – Yogyakarta – Jawa Timur, perairan selatan Bali – NTB – Pulau Sumba, serta Samudra Hindia selatan Banten – Pulau Sumba.
Dalam kondisi seperti ini, BMKG memberikan peringatan kepada masyarakat dan pihak terkait untuk tetap waspada dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat.
Gelombang tinggi dapat menyebabkan gangguan dan bahaya bagi pelayaran, perikanan, dan aktivitas maritim lainnya.
Oleh karena itu, nelayan dan pihak yang berkegiatan di perairan diimbau untuk memantau perkembangan cuaca dan gelombang laut, serta mengambil langkah pengamanan yang diperlukan demi keselamatan.
Peringatan dini BMKG ini bertujuan untuk memberikan informasi yang akurat dan tepat waktu kepada masyarakat agar dapat mengantisipasi dan mengurangi risiko dampak buruk dari gelombang tinggi tersebut.
Selain itu, instansi terkait juga diharapkan siap siaga dalam menghadapi potensi gangguan akibat cuaca ekstrem di wilayah perairan.
Tinggalkan Balasan