Berdirinya PO Sugeng Rahayu
PT Selamat Sugeng Rahayu (menjalankan bisnis sebagai Sumber Group) adalah perusahaan otobus Indonesia yang berasal dari Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
Perusahaan ini lahir dari sebuah perusahaan otobus tunggal yang diberi nama Sumber Kencono yang dibentuk tahun 1981.
Sejak tahun 2011, perusahaan ini meluncurkan dua merek baru sebagai regenerasi kasus-kasus kecelakaan dan insiden yang menimpa perusahaan otobus ini.
Sejak saat itu, usahanya kemudian dikembangkan sebagai Sumber Group dengan menggunakan nama bus seperti Sumber Selamat, Sugeng Rahayu, Golden Star dan SR Express.
Dua yang pertama ini berjalan sebagai bus antarkota, sedangkan Golden Star berjalan sebagai bus pariwisata dan SR Express sebagai jasa ekspedisi pengiriman barang.
Sumber Kencono pertama kali dibentuk pada 1981 oleh seorang pengusaha transportasi bernama Setyaki Sasongko.
Sasongko menjalankan perusahaan ini dengan bermodalkan 6 unit bus dengan trayek Surabaya–Yogyakarta serta beroperasi pada kelas ekonomi.
Tercatat Sumber Kencono memiliki kompetitor yang cukup sengit, seperti PO Flores, terutama dari jumlah armadanya.
Namun peristiwa tabrakan PO Flores dengan kereta api pada 6 Mei 1981 menjadi titik balik bagi Sumber Kencono.
PO Flores terkena sanksi dilarang menjalankan angkutan antarkota antarprovinsi (AKAP) di wilayah Solo, sehingga Sumber Kencono mengambil alih okupansi trayek tersebut.
Selama dekade 1980-an, bus ini makin diminati karena bus tersebut tersedia 20 menit sekali, di samping ketersediaan armadanya yang sangat cukup.
Secara harfiah, Sumber Kencono berarti “sumber emas”, maksudnya Sasongko menjadikan perusahaan otobusnya sebagai mesin uang.
Dengan pangsa pasarnya yang cukup besar serta selalu melaju kencang menjadikan bus ini dijuluki sebagai “raja jalanan” di Tanah Jawa.
Bus-bus Sumber Kencono beroperasi sebagai kelas ekonomi non-AC serta AC tarif murah, yang biasa dikenal dengan sebutan “AC tarif biasa”. hingga tahun 2011.
Sumber Kencono memiliki 255 armada, dengan perincian 230 reguler dan 22 cadangan.
Namun sayangnya, kelajuan bus yang cukup tinggi tersebut tidak diimbangi dengan kepatuhan berkendara para pengemudi, seperti ugal-ugalan atau melanggar batas kecepatan, sehingga sering mengalami kecelakaan.
Bahkan sempat ada yang menyindir dengan memplesetkan nama bus ini menjadi “Sumber Bencono” atau bahkan mengecapnya sebagai “bus pencabut nyawa”.
Antara tahun 2009 hingga 2011, terjadi 51 kecelakaan dengan total 129 korban dan 36 meninggal dunia.
Terakhir, bus Sumber Kencono mengalami kecelakaan pada 12 September 2011.
Sebagai tanggapan atas peristiwa tersebut, Soekarwo selaku Gubernur Jawa Timur pada saat itu melayangkan rekomendasi kepada Dinas Perhubungan untuk mencabut izin trayek sekaligus izin perusahaan Sumber Kencono; serta memeriksa SIM dari masing-masing pengemudi.
Sanksi administratif akhirnya dijatuhkan oleh Kementerian Perhubungan kepada perusahaan otobus tersebut.
Rute Trayek Bus Sugeng Rahayu
- Surabaya-Ngawi-Solo-Yogyakarta (ATB, Cepat)
- Surabaya-Ngawi-Solo-Wonogiri (ATB)
- Surabaya-Ngawi-Solo-Semarang (ATB, Cepat)
- Surabaya-Madiun-Ngawi-Solo-Yogyakarta-Purwokerto-Bobotsari/Bumiayu (Cepat)
- Surabaya-Madiun-Ngawi-Solo-Yogyakarta-Purwokerto-Tasikmalaya-Bandung (Cepat)
- Surabaya-Madiun-Ngawi-Solo-Yogyakarta-Magelang-Temanggung-Wonosobo-Banjarnegara-Purbalingga-Purwokerto (Cepat)
- Jember-Probolinggo-Surabaya-Ngawi-Solo-Yogyakarta-Cilacap (Cepat)
- Surabaya-Madiun-Ngawi-Solo-Semarang-Cirebon-Kuningan (Cepat)
- Surabaya-Ngawi-Solo-Semarang-Cirebon-Indramayu (Cepat)
- Surabaya-Madiun-Ngawi-Solo-Yogyakarta-Buntu-Purwokerto (ATB)
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan