Agus mengonfirmasi bahwa rumah tersebut memang miliknya.
“Saya tidak tahu video rumah saya yang menjadi heboh itu. Sebelumnya, beberapa YouTuber datang untuk mengambil gambar. Bahkan ada dari stasiun televisi swasta yang menggunakan drone untuk mengambil video,” ujar Agus ketika ditemui di rumahnya, Jumat (23/6/2023).
Agus menjelaskan bahwa pembangunan rumah di sekitar pemakaman umum tersebut memiliki maksud tersendiri.
Rumah mewah yang berdiri di dekat TPU ini dimaksudkan untuk mengingatkan manusia akan kematian, bahwa seberapa mewah pun tempat tinggalnya, akhirnya akan berakhir di TPU.
Selain itu, desain rumah dengan kubah dan bangunan menara pagoda juga mengandung makna perjuangan Islam sebelum kemerdekaan.
Agus menjelaskan bahwa kubah dan menara pagoda tersebut mengingatkan pada sejarah Muslim.
“Jika kita melihat masjid-masjid di luar Kuningan, atapnya tidak selalu berbentuk kubah, namun ada juga yang mirip menara pagoda,” tambahnya.
Agus juga mengungkapkan bahwa dirinya sendiri yang merancang desain rumah mewah tersebut.
Hingga saat ini, pembangunan rumah baru mencapai 50 persen.
“Desain bangunan seperti ini saya buat sendiri. Pembangunan baru mencapai 50 persen, jadi saya tidak terburu-buru menyelesaikannya,” ungkap Agus yang masih belum menikah.
Agus juga mengungkapkan bahwa biaya pembangunan rumah mewah yang mirip istana tersebut mencapai 1 miliar rupiah selama tiga tahun terakhir.
Rumah mewah tersebut memiliki 12 ruangan dan dilengkapi dengan musala pribadi.
“Rumah ini dibangun di atas lahan seluas seribuan meter persegi. Terdiri dari tiga lantai, 12 kamar, musala, dan tempat pengemasan barang dagangan,” jelas Agus, yang menjual alat khitan laser dan celana khusus untuk anak-anak khitan.
Rumah mewah Sertu Agus menjadi bukti bahwa kepedulian terhadap lingkungan sekitar dapat diwujudkan melalui desain yang unik dan keistimewaan arsitektur yang mengandung makna.
Meskipun menjadi perbincangan publik, Agus tetap fokus pada penyelesaian pembangunan rumahnya dengan telaten dan sabar.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan