Karena insiden itu, leher NS mengalami luka dan mengeluarkan darah. NS segera dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan medis.
Pelaku berhasil diamankan oleh petugas keamanan di halte Transjakarta setelah kejadian tersebut.
Pelaku yang diduga memiliki keterbelakangan mental, tuna rungu, dan tuna wicara, berinisial BS (16), menggunakan pisau lipat milik pedagang kopi untuk menggores leher korban.
Peristiwa tersebut terjadi pada Senin (8/5/2023) sekitar pukul 12.30 WIB.
Menurut Kapolsek Kebayoran Baru Kompol Tribuana Roseno, BS keluar rumah bersama orang tuanya menuju Masjid Sunda Kelapa sekitar pukul 10.30 WIB, menggunakan bus TransJakarta.
Saat tiba di Halte CSW, BS mengambil pisau lipat yang tergeletak di gerobak pedagang kopi dan menyayat leher korban yang sedang antre membeli kopi.
Akibatnya, leher NS mengalami luka sayat terbuka dan mengeluarkan darah.
Saksi melihat korban sedang menangis dan berdarah di lehernya, lalu membawanya ke ruang serba guna untuk lebih steril.
Namun, luka sayatan korban terbuka, sehingga saksi tidak berani mengobatinya.
Keluarga korban kemudian dihubungi oleh pihak TransJakarta dan membawa korban ke RSPP Pertamina untuk mendapatkan pengobatan.
BS, pelaku insiden tersebut, diduga mengalami gangguan jiwa atau ODGJ.
Menurut keluarganya, dia sudah sering berobat, namun belum pernah bersekolah bahasa isyarat.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan