Menurut Ristanto, muncul benjolan di kaki kiri dan kanan Cipto.
“Jumlahnya cukup banyak, ada 10 benjolsn berlubang, tapi kebanyakan di kaki kiri,” ujarnya.
Benjolsn itu baru hilang setelah Cipto dirawat di RSUD Kota Tangerang.
Namun, segera setelah itu, kakinya membengkak dan terus membesar.
Cipto Raharjo Sempat Tak Bisa Berjalan
Cipto saat ini memiliki berat lebih dari 200 kg.
Selain tidak bisa melakukan aktivitas normal, Cipto juga hidup dengan keuangan terbatas, yakni berasal dari keluarga tidak mampu.
Cipto dan keluarganya mengontrak dengan lebar sekitar lima meter dan panjang 20 meter.
Rumahnya pun terlihat kusam dan kumuh.
Cipto mengatakan obesitasnya dimulai pada 2010.
Namun, dia tidak bisa berjalan sejak dua minggu yang lalu.
“Tahun 2010 dimulai (obesitas). Baru dua minggu lalu (tidak berjalan). Alasannya saya tidak tahu sama sekali.”
“Enggak bisa mengangkat badan begitu saja,” kata Cipto saat ditemui di rumahnya di Kelurahan Kunciran Indah, Kecamatan Pinang, Selasa, 4 Juli 2023.
“Dulu badannya bisa diangkat buat mandi nongkrong. Sekarang sudah dua minggu tidak bisa apa-apa.”
“Sakit sampai ke tulang. Dari ujung paha sama bawah. Kalau geser-geser bisa. Kalau buat angkat badan enggak sanggup,” tambahnya.
Cipto mengungkapkan, sebelumnya ia pernah bekerja sebagai pengendara ojek pangkalan.
Namun, sangat sedikit penumpang yang menggunakan layanan jasanya, itu karena badannya terlalu besar.
“Nggak ada yang mau. Saya juga pakai sarung kemana-mana. Saya punya celana, tapi tidak ada yang cocok untuk saya. Sebelumnya juga jadi sopir bus AKAP,” ujarnya.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan